tag:blogger.com,1999:blog-85659908078367379292024-03-12T18:22:51.897-07:00Aneh dan UnikFenomena Aneh dan UnikAdminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.comBlogger79125tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-90615961604392164312013-12-23T18:25:00.000-08:002015-05-22T23:12:08.178-07:00Tips Agar Tidak Lalai Menjalankan Sholat Lima Waktu<div style="border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-w_AE5gv51HE/TbPrWIJNCqI/AAAAAAAAALk/Jm134f00gWY/s1600/www.jpg" style="border: 0px; color: #00b7f3; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="" border="0" height="212" src="http://2.bp.blogspot.com/-w_AE5gv51HE/TbPrWIJNCqI/AAAAAAAAALk/Jm134f00gWY/s320/www.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" width="320" /></a></div>
<div style="border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Bagi seorang muslim sholat merupakan suatu kewajiban yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan adalah dosa. sholat merupakan salah satu rukun islam dan merupakan tiang agama. seseorang yang meninggalkan sholat nya akan runtuh agamanya. Di jaman seperti sekarang ini banyak sekali godaan yang mengakibatkan kita malas ,menunda nunda, bahkan dengan sengaja meninggalkan sholat yang harus dikerjakan 5 kali dalam sehari. Kehidupan dunia dan akhirat harus seimbang oleh karena itu disamping kita bekerja dan bersibuk ria untuk urusan dunia kita juga harus meluangkan waktu untuk kehidupan di akhirat kita yang lebih kekal.</div>
<div style="border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-mdytweXyTiI/TbPrefcM59I/AAAAAAAAALo/y_P_tSzD_Ro/s1600/orang-shalat1.jpg" style="border: 0px; color: #00b7f3; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="" border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-mdytweXyTiI/TbPrefcM59I/AAAAAAAAALo/y_P_tSzD_Ro/s320/orang-shalat1.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" width="309" /></a></div>
<div style="border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Ada beberapa tips dari saya yang mungkin berguna agar kita bisa mengerjakan sholat 5 waktu dalam sehari hari secara rutin .</div>
<ul style="border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 10px 0px 10px 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perbanyak dzikir ,dan mengingat kematian. dengan memperbanyak dzikir kita akan semakin dekat dengan Allah sehingga Allah pun akan sayang sama kita,kalau sudah begitu kita akan dengan mudah di ingatkan oleh Allah jika kita lupa akan kewajiban kita. dengan mengingat kematian kita akan segera sadar dan bersemangat untuk mencari pahala sebesar besarnya karena kematian dapat datang kapan saja.</li>
<li style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Istirahat yang cukup agar tubuh kita tidak merasa capek dan malas dalam mengerjakan sholat. tidur malam lebih awal dari jam tidur biasanya agar saat kita bangun pagi untuk sholat subuh atau sholat sunnah tidak merasa ngantuk.</li>
<li style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">aktifkan alarm di handphone atau jam beker waktu datangya masuk sholat. atau kita bisa juga menggunakan aplikasi adzan / pengingat sholat untuk handphone jenis tertentu .</li>
<li style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Buat cowok cowok pada umumnya jangan sering sering melakukan onani, disamping berakibat dosa juga kita pasti repot kalau sering sering mandi wajib, betul kan. hehe</li>
<li style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">bawalah selalu peralatan sholat seperti sajadah,kopyah,sarung kalau kita mau pergi kemana mana. hal ini sangat diperlukan apabila kita tidak juga menemukan musholla, seperti yang dilakukan shah rukh khan waktu sholat di luar kafe yang merupakan tanah yang tandus dalam film my name is khan . buat cewek cewek juga jangan lupa untuk membawa mukena. tetapi barang barang tersebut pilih yang ringan dan tipis agar tidak memberatkan di perjalanan.</li>
<li style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">bawalah selalu kompas dan peta atau gps agar kita tidak salah kiblat dalam menjalankan ibadah sholat, apalagi kalau kita pergi ke daerah yang mayoritas masyarakatnya bukan pemeluk islam.</li>
</ul>
<div style="border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-HRPBaf84lwM/TbPrmjJBHHI/AAAAAAAAALs/lqCq8DoxFl4/s1600/shalat.jpg" style="border: 0px; color: #00b7f3; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="" border="0" height="206" src="http://3.bp.blogspot.com/-HRPBaf84lwM/TbPrmjJBHHI/AAAAAAAAALs/lqCq8DoxFl4/s320/shalat.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" width="320" /></a></div>
<div style="border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Nah itulah sedikit tips dari saya semoga berguna . semoga kita semua bisa menjalankan sholat 5 waktu secara rutin sampai akhir hayat kita. amin…!!!!</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-40369624596539118562011-09-10T22:55:00.000-07:002015-05-22T23:16:10.510-07:00Tips Sederhana Berbelanja di Pasar Tradisional dan Cara Menawar Barang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-umdBCbvRt0w/TmxMAU4s9eI/AAAAAAAAAug/OtwtqUOi6l4/s1600/tawar+menawar+barang.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-umdBCbvRt0w/TmxMAU4s9eI/AAAAAAAAAug/OtwtqUOi6l4/s1600/tawar+menawar+barang.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Keuntungan utama Berbelanja di pasar tradisional</u></b> tentu saja kita mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah serta dengan kualitas yang tidak kalah dengan barang di supermarket. <a href="http://aneh2unik.blogspot.com/2011/09/tips-sederhana-berbelanja-di-pasar.html"><b>Hal utama yang harus kita kuasai dalam berbelanja di pasar tradisional adalah kemampuan untuk Menawar harga barang</b>,</a> yang namanya menawar barang memang merupakan kewajiban dalam berbelanja di pasar tradisional dan dengan menawar kita bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari pada biasanya. Apalagi kalau sedang ‘mborong’, rugi dong kalo gak dapet diskon </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tapi kalo salah menawar, bisa-bisa di pembeli malah cuek dan marah dengan sikap kita. Yang ada, barang tersebut malah gak jadi dijual. Seandainya dijual pun, harga bisa naik saat kita kembali untuk yang kedua kalinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Berikut beberapa berbelanja di pasar tradisional dan cara menawar harga barang yang benar:</b></div><div style="text-align: justify;"><b><u><br />
</u></b></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Hindari penampilan ‘kaya’</u></b></div><div style="text-align: justify;">Penjual biasanya menilai status sosial calon pembelinya dari apa yang dikenakan, dipakai dan dibawa. Misal nih kamu menawar baju seharga 200ribu menjadi 180ribu, tapi saat datang, kamu sedang menggunakan iPhone 4, atau mengendarai mobil Honda Jazz. Kalau sudah begitu, sulit untuk mendapatkan harga murah karena kamu sudah dicap kaya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tips: Parkirlah jauh dari lokasi kamu berbelanja nantinya. Atau, simpan hape dan barang-barang mewahmu saat berbelanja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><u>Bahasa yang nyambung</u></b></div><div style="text-align: justify;">Membeli dengan bahasa lokal, pasti akan dapat harga yang lebih murah. Karena kamu akan dianggap menghargai, dan mengenal budaya mereka. Bila perlu, ajak temen yang bisa bahasa lokal untuk menjadi guide dadakan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><u>Tanyakan darimana asalnya</u></b></div><div style="text-align: justify;">Bila kamu merasa si penjual juga orang asing, tanyakan darimana ia berasal. Berapa lama ia berjualan dan apakah tokonya rame. Pertanyaan sederhana ini efektif untuk menjadikan si penjual tak bosan dengan kehadiranmu yang sekadar melihat-lihat. Jika ternyata kamu sekota dengan si penjual, bisa jadi kalian akan lebih akrab dan si penjual bakal memberikan harga murah karena merasa ‘sekampung seperjuangan’.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><u>Tanyakan harga per potong</u></b></div><div style="text-align: justify;">Jangan langsung menanyakan harga untuk pembelian banyak. Tanyakan dulu harga pas per potong atau per biji nya. Berikan kesan bahwa kamu pasti beli jika harganya sesuai dengan budget. Setelah harga diberikan, tanyakan harga per pengambilan banyak, misal kamu mau beli 5 baju sekaligus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tips: Saat penjual menanyakan ‘berani berapa?’, jangan menjawab dulu. Biarkan si penjual yang memberikan harga pas nya. Setelah itu, tawar lagi di bawah harga itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><u>Mencari pembeli lain</u></b></div><div style="text-align: justify;">Jika harga yang diberikan masih tidak sesuai keinginan, cobalah berpaling ke toko lain. Hal ini akan membuat si penjual menjadi khawatir kehilangan kamu. Tapi jika ia diam saja tanpa memanggilmu kembali, bisa jadi harganya memang sudah gak bisa kurang. Keep on going, cari penjual lain terlebih dahulu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam menawar harga, kamu juga harus memikirkan perasaan si penjual. Jangan menggunakan kata-kata kasar, sok tahu, menghakimi atau membanding-bandingkan dengan kios sebelah. Biarkan si penjual yang menerka-nerka sendiri. Tetaplah fokus pada harga yang kamu inginkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Meski trik ini sudah diketahui oleh penjual, tapi trik ini tetap trik yang jitu. Bagaimanapun juga, penjual dan pembeli sama-sama saling membutuhkan </div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-84873278220039109392011-08-22T03:12:00.003-07:002015-05-22T23:12:08.157-07:00Kisah Manrik Dialog antara Rasulullah SAW Dengan Iblis!<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2010/12/siluet-masjid-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: underline;"><img border="0" height="291" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2010/12/siluet-masjid-4.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.496094) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(220, 217, 217); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(220, 217, 217); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(220, 217, 217); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(220, 217, 217); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.496094) 1px 1px 5px; margin-top: 4px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px;" title="http://spektrumdunia.blogspot.com" width="400" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata : ” Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : “ Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku ”.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><b>Rasulullah</b> SAW bertanya kepada para sahabat :” Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?”. Para sahabat menjawab , ” Tentu Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui ”. <b>Rasulullah</b> berkata : “ Dia adalah<b>Iblis</b> yang terkutuk – semoga Allah senantiasa melaknatnya”. Umar bin Khattab r.a. berkata :” Ya,<b>Rasulullah</b>, apakah engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?”. <b>Nabi</b> SAW berkata pelan :” Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [hari kiyamat]?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian ! ”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Ibnu Abbas berkata : “ Maka dibukalah pintu, kemudian <b>Iblis</b> masuk ke tengah-tengah kami. </span><span lang="IN">Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya [masyquqatani] memanjang [terbelah ke-atas, tidak kesamping], kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan / kerbau [tsur].</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><i>Dia berkata,</i> <i>“ Assalamu ‘alaika ya Muhammad, assalamu ‘alaikum ya jamaa’atal-muslimin [salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin]”</i>. <b>Nabi</b> SAW menjawab :” Assamu lillah ya la’iin [Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai makhluq yang terlaknat. Aku telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> berkata :” Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena terpaksa [diperintah]</span></i><span lang="IN">.”<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN"> SAW berkata :” Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?”. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> berkata,” Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, ia berkata kepada-ku ‘Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja. <b><u>Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan kepa-damu’</u></b>. Allah SWT bersabda,” <u>Demi kemulia-an dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar, niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu karena bencana yang menimpamu”.</u> Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku apa yang kau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku yang menimpa diriku”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> kemudian mulai bertanya :” Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?”. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> menjawab :” Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu”. <o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> SAW :” Siapa lagi yang kamu benci?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT”.</span></i><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :” Lalu siapa lagi ?”. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Orang Alim dan Wara [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu, lagi penyabar”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :” Lalu, siapa lagi ?”. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran”.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :” Lalu, siapa lagi ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Orang miskin [fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya “.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?”. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar “. <o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :” Lalu, siapa lagi ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Orang kaya yang bersyukur “.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> bertanya :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?”. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal”. </span></i><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rassulullah</span></b><span lang="IN"> :”Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?”. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :”Aku merasa panas dan gemetar”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :”Kenapa, wahai terlaknat?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat”. </span></i><span lang="IN">Rassulullah :”Jika mereka shaum ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> : ” Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa”</span></i><span lang="IN">. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :” Jika mereka menunaikan haji ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Saya menjadi gila”. <o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :”Jika mereka membaca Al Qur’an ?’.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :’ Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :” Jika mereka berzakat ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua”. <o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :” Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?”. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. <u>Pertama,</u> Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. <u>Kedua,</u> menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya yang lain. <u>Ketiga,</u> menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. <u>Ke-empat</u>, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :”Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :” Apa pendapatmu tentang Umar ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :”Apa pendapatmu tentang Utsman ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :”Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya [menukar darinya kepala dengan kepala], dan kemudian ia meninggalkanku dan aku meninggalkannya, tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :” Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu sampai hari kiamat”. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> yang terlaknat berkata kepada Muhammad :</span></i><i><span lang="IN">” Hay-hata hay-hata [tidak mungkin- tidak mungkin]. Mana bisa umatmu bahagia sementara aku hidup dan tidak mati sampai hari kiamat. Bagaimana kamu senang dengan umatmu sementara aku masuk ke dalam diri mereka <u>melalui alirtan darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku.</u> Demi Tuhan yang menciptakanku dan membuatku menunggu sampai hari mereka dibangkitkan. Akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh maupun yang pandai, yang buta-huruf dan yang melek-huruf. Yang kafir dan yang suka beribadah, kecuali hamba yang mukhlis [ikhlas]”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> :”Siapa yang mukhlis itu menurutmu ?”.<i><o:p></o:p></i></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><u><span lang="IN">Iblis</span></u></i></b><i><u><span lang="IN"> dengan panjang-lebar menjawab </span></u></i><i><span lang="IN">:” Apakah engkau tidak tahu, wahai Muhammad. Barangsiapa cinta dirham dan dinar, dia tidak termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu bahwa dia itu ikhlas karena Allah, maka aku tinggalkan ia. Sesungguhnya hamba yang mencintai harta, pujian dan hatinya tergantung pada nafsu [syahwat] dunia, dia lebih rakus dari orang yang saya jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau, bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar. Wahai Muhammad, tak tahukan engkau bahwa cinta kedudukan [riyasah] </span></i><i><span lang="IN">termasuk dosa besar. Dan bahwa sombong, juga termasuk dosa besar.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><br />
</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Wahai Muhammad, tidak tahukan engkau, bahwa <u>aku punya tujuh puluh ribu anak. Setiap anak dari mereka, punya tujuh puluh ribu syaithan. Diantara mereka telah aku tugaskan untuk menggoda golongan ulama, dan sebagian lagi menggoda anak muda, sebagian lagi menggoda orang-orang tua</u>, <u>dan sebagian lagi menggoda orang-orang lemah.</u> Adapun anak-anak muda, tidak ada perbedaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya. Sebagian lagi telah aku tugaskan untuk <u>menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia [zuhud]</u>.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Setan masuk ke dalam dan keluar dari diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu pintu ke pintu yang lain, sampai mereka mempengaruhi manusia dengan satu sebab dari sebab-sebab yang banyak. Lalu syaithan mengambil keikhlasan dari mereka. Menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas, tetapi mereka tidak merasa.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><br />
</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Apakah engkau tidak tahu, tentang Barshisha, sang pendeta yang beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh tahun, hingga setiap orang yang sakit menjadi sehat berkat da’wahnya. Aku tidak meninggalkannya sampai dia dia berzina, membunuh, dan kafir [ingkar]. Dialah yang disebut oleh Allah dalam Qur’an dengan firmannya [dalam Surah Al Hasyr] :” <b>(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia:"Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata:"Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam". (QS. 59:16).<o:p></o:p></b></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barangsiapa berbohong, dia adalah temanku, dan barangsiapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, “ Demi Allah aku adalah penasihat kamu berdua”.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><br />
</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Maka, sumpah palsu merupakan kesenangan hatiku, ghibah, membicarakan kejelekan orang lain, dan namimah, meng-adu domba adalah buah kesukaanku, melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku. Barangsiapa thalaq, bersumpah untuk cerai, dia mendekati perbuatan dosa, meskipun hanya sekali, dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih memiliki keturunan sampai hari kiyamat, maka anak mereka semuanya adalah anak-anak hasil zina. Mereka masuk neraka hanya karena satu kata saja.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang meng-akhirkan shalat barang satu dua jam. Setiap kali mau shalat, aku temani dia dan aku goda dia. Kemudian aku katakan kepadanya:” Masih ada waktu, sementara engkau sibuk”. Sehingga dia mengakhirkan shalatnya dan mengerjakannya tidak pada waktunya, maka Tuhan memukul wajahnya.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><br />
</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Jika ia menang atasku, maka aku kirim satu syaithan yang membuatnya lupa waktu shalat. Jika ia menang atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika mengerjakan shalat aku katakan kepadanya,’ Lihatlah kiri-kanan’, lalu ia menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua matanya dan aku katakan kepadanya,’ Aku telah menyuruh apa yang tidak baik selamanya’. Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul wajahnya.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Jika ia menang atasku dalam hal shalat, ketika shalat sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa. Maka ia ‘mencucuk’ shalat seperti ayam mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa. Jika ia menang atasku, maka ketika shalat berjamaah aku cambuk dia dengan ‘lijam’ [cambuk] lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Aku letakkan ia hingga mendahului imam. Kamu tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batal-lah shalatnya dan Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiyamat nanti.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Jika ia masih menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan jari-jarinya ketika shalat sehingga dia mensucikan aku ketika ia sholat. Jika ia masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menaruh tangan di mulutnya, syaithan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Bagaimana umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang miskin untuk meninggalkan shalat. Aku katakan kepadanya,’ Shalat tidak wajib atasmu. Shalat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan ni’mat dari Allah’. </span></i><i><span lang="IN">Aku katakan kepada orang yang sakit :” Tinggalkanlah shalat, sebab ia tidak wajib atasmu. Shalat hanya wajib atas orang yang sehat, karena Allah berkata :” Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, ………</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><br />
</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. (QS. 24:61) Tidak ada dosa bagi orang yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu harus shalat yang diwajibkan”. Sampai dia mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati dan meninggalkan shalat ketika sakit, dia bertemu Tuhan dan Tuhan marah kepadanya. Wahai Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka mintalah kepada Tuhan untuk membuatku jadi pasir. Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku mengeluarkan seper-enam umatmu dari Islam.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN"> berkata :” Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Pemakan riba”.</span></i><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN"> :” Siapa teman kepercayaanmu [shadiq] ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Pe-zina”.</span></i><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN"> :” Siapa teman tidurmu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Orang yang mabuk”.</span></i><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN"> :” Siapa tamumu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Pencuri”.</span></i><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:” Siapa utusanmu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :”Tukang Sihir”</span></i><span lang="IN">.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN"> :” Apa kesukaanmu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Orang yang bersumpah cerai”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN"> :”Siapa kekasihmu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :”Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”. <o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN"> :”Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :”Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN"> :” Apa yang melelehkan badanmu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN">:”Tobatnya orang yang bertaubat”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:”Apa yang menggosongkan [membuat panas] hatimu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN">:” Istighfar yang banyak kepada Allah siang-malam.</span></i><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:” Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina)?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN">:” Zakat secara sembunyi-sembunyi”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:” Apa yang membutakan matamu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Shalat diwaktu sahur [menjelang shubuh]”</span></i><span lang="IN">.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:” Apa yang memukul kepalamu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN">:” Memperbanyak shalat berjamaah”</span></i><span lang="IN">.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:” Siapa yang paling bisa membahagiakanmu ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Orang yang sengaja meninggalkan shalat”</span></i><span lang="IN">.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:” siapa manusia yang paling sengsara [celaka] menurutmu?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN">:”Orang kikir / pelit”</span></i><span lang="IN">.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:” Siapa yang paling menyita pekerjaanmu [menyibukkanmu] ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN">:” Majlis-majlis ulama”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:” Bagaimana kamu makan ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN">:”Dengan tangan kiriku dan dengan jari-jariku”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:”Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN">:” Dibalik kuku-kuku manusia”.</span></i><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:” Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN">:” Sepuluh perkara”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Nabi</span></b><span lang="IN">:” Apa itu wahai terlaknat ?”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><i><span lang="IN">Iblis</span></i></b><i><span lang="IN"> :” Aku minta kepada-Nya untuk agar saya dapat berserikat dalam diri Bani Adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Dia mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah :<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki <b><u>dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (QS. 17:64)</u></b><o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><b><u><br />
</u></b></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan ketika bersetubuih dengan istrinya maka syaithan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah :”<b><u> ……. , dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki …… (QS. 17:64)</u></b>.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><br />
</span></i><br />
<i><span lang="IN">Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar-mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Aku memohon agar saya punya al-Qur’an, maka syair adalah al-Qur’anku. Saya memohon agar punya adzan, maka terompet adalah panggilan adzanku. Saya memohon agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya punya teman-teman yang menolongku, maka maka kelompok al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><br />
</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfaq-kan harta kekayaannya untuk kemaksiyatan adalah teman dekat-ku. Ia kemudian membaca ayat : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (QS. 17:27)<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Rasulullah</span></b><span lang="IN"> berkata :” Andaikata tidak setiap apa yang engkau ucapkan didukung oleh ayat-ayat dari Kitabullah tentu aku tidak akan membenarkanmu”. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Lalu <b>Iblis</b> meneruskan :” Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemanapun sesuai dengan kemauanku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau saya mau, dalam sesaatpun bisa.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><br />
</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Kemudian <b>Allah berfirman kepadaku :” Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta”. Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari kiamat</b>. <u>Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari kiamat.<o:p></o:p></u></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Saya memiliki anak yang saya beri nama <b>Atamah</b>. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya. Andaikata tidak karenanya tentu ia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama </span></i><i><span lang="IN"><b>Mutaqadhi.</b></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><b><br />
</b></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan ibadah dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamer-kan ditengah-tengah manusia sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala-Nya sehingga yang tersisa hanya satu pahala, sebab, setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Saya punya anak lagi yang bernama <b>Kuhyal</b>. Ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang ada di majlis pengajian dan ketika khatib sedang memberikan khutbah, sehingga, mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada syaithan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua syaithan itu kemudian berkata kepadanya,’ keluarkan tanganmu’. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak dapat menyesatkan sedikitpun, akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak akan membiarkan segelintir manusia-pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan “ Tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya”, dan tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidayat sedikitpun kepada siapa saja, akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanah dari Tuhan.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN"><br />
</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Andaikata engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang-pun kafir di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai hujjah [argumentasi] Tuhan terhadap makhluq-Nya. Sementara saya adalah hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Kemudian <b>Rasulullah</b> SAW membacakan firman dalam QS Hud : <u>Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, (QS. 11:118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan; sesungguh-nya Aku akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (QS. 11:119) </u>dilanjutkan dengan <u>: Tidak ada suatu keberatanpun atas <b>Nabi</b> tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (QS. 33:38)”.</u><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Kemudian <b>Rasulullah</b> berkata lagi kepada Iblis : ” Wahai <b>Abu Murrah</b> [Iblis], apakah engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjamin-mu masuk surga”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i><span lang="IN">Ia <b>iblis </b>menjawab :” Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam-pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka Maha Suci Tuhan, yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khatib para penduduk surga. Dia, telah memilih dan meng-khususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang yang celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah makhluq celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu dan saya mengatakan yang sejujurnya”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Segala puji hanya milik Allah SWT , Tuhan Semesta Alam, awal dan akhir, dzahir dan bathin. Semoga shalawat dan salam sejahtera tetap selalu diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan Para Nabi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">Hikmah dari Kisah tersebut di atas</span></b><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN"> Sebagai upaya mencari hikmah dalah kisah di atas, rangkuman ini barangkali berguna untuk direnungkan :<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">o<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="IN">Kita perlu semakin menancapkan keyakinan, bahwa <b>syaithan tidak punya kuasa sedikitpun bagi orang-orang yang disucikan-Nya.</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">o<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="IN">Jadi upaya kita adalah memohon kepada Allah Ta’Ala agar Dia ridho dan berkenan membersihkan segala dosa baik sengaja maupun tidak untuk mendapatkan ampunan-Nya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">o<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="IN">Bila kita simak, perbedaan mendasar keyakinan <b>Iblis</b> adalah <b>tidak ada keinginannya untuk bertaubat</b>, walau <b>Rasulullah</b> SAW telah menghimbaunya bahkan dengan menawarkan jaminan untuk mendapatkan ampunan. Dengan tegas Allah berfirman : <b><u>Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (QS. 20:82).</u></b><u><o:p></o:p></u></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">o<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="IN">Bila kita cermati hadangan dan rintangan yang akan dilakukan oleh <b>Iblis</b> dari kisah tersebut membuat kesadaran bahwa upaya untuk menjalani kehidupan sungguh tidak mudah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">o<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><b><span lang="IN">Hanya karena Maha Rahman dan Maha Rakhiim-Nya sajalah kita akan selamat dalam menjalani kehidupan ini hingga akan selamat dari jebakan-jebakan syaithan.<o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN">Namun perlu juga di-ingat, Rasulullah juga pernah mengata-kan bahwa <b><u>Jihad Terbesar adalah Mengalahkan Hawa Nafsu Kita Sendiri.<o:p></o:p></u></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><u><br />
</u></b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span lang="IN"><b></b></span></span></div><div class="MsoBodyText3"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span lang="IN">**</span></b><br />
<b><span lang="IN">Naskah ini disarikan dari dua rujukan. Terdapat beberapa perbedaan kecil atas terjemahan , kami mencoba merangkumnya. Source –I : Bab-II POHON SEMESTA / Pustaka Progressif / Cetakan-I/Oktober 1999. Dari Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyiddin Ibnu Arabi / Darul ‘Ilmi al-Munawar asy-Syamsiyah, Madinah. Translated by : Nur Mufid, Nur Fu’ad.. Source-II : Dari Judul Asli : Syajaratul Kaun dan Hikayah Iblis. Risalah Muhyiddin Ibnu al-‘Arabi [Mesir : Mushthafa al-Babi al-Halabi wa Auladuh, 1360/1941 ] Translated By : Wasmukan, Risalah Gusti / Cetakan-II, Mei 2001</span></b><br />
<b><span lang="IN"><br />
</span></b></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><div class="MsoBodyText2"><span lang="IN">Dengan asma Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahiim.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText2"><span lang="IN">Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam bagi Muhammad SAW, serta salam bagi keluarganya yang suci juga bagi semua sahabat Rasulullah yang mulia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText2"><br />
</div><div class="MsoBodyText2"><span lang="IN">Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertancap kuat dan cabangnya (menjulang tinggi) ke langit, (QS. 14:24)</span></div></b></span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-17101117316510884922011-08-15T05:15:00.001-07:002015-05-22T23:12:07.919-07:00Fakta - Fakta Mengagumkan Seputar Adzan<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/-u__CRSwBNTg/Tkf4AYaImaI/AAAAAAAABDc/RaRp8d9o4UU/s400/621Bilal_bin_Rabah_Adzan_.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; padding-bottom: 8px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" title="Lima Fakta Mengagumkan Seputar Adzan" width="300" /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;"><b><u>Adzan</u></b> adalah media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw. Adzan juga merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Betapa mengagumkan suara adzan itu, dan bagi umat Islam di seluruh dunia, adzan merupakan sebuah fakta yang telah mapan. Indonesia misalnya, sebagai sebuah negara terdiri dari ribuan pulau dan dengan penduduk muslim terbesar di dunia.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;"><b>1 . Kalimat Penyeru Yang Mengandung “Kekuatan Supranatural”</b></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Ketika azan berkumandang, kaum yang bukan sekedar muslim, tetapi juga beriman, bergegas meninggalkan seluruh aktivitas duniawi dan bersegera menuju masjid untuk menunaikan salat berjamaah. Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak mereka mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi) mereka bersimpuh, luruh dalam kesyahduan ibadah shalat berjamaah.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;"><b>2. Asal Mula Yang Menakjubkan:</b></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Pada jaman dulu, Rasulullah Saw. kebingungan untuk menyampaikan saat waktu shalat tiba kepada seluruh umatnya. Maka dicarilah berbagai cara. Ada yang mengusulkan untuk mengibarkan bendera pas waktu shalat itu tiba, ada yang usul untuk menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan bahkan membunyikan lonceng. Tetapi semuanya dianggap kurang pas dan kurang cocok.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Adalah Abdullah bin Zaid yang bermimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan yang sudah kita ketahui sekarang. Mimpi itu disampaikan Abdullah bin Zaid kepada Rasulullah Saw. Umar bin Khathab yang sedang berada di rumah mendengar suara itu. Ia langsung keluar sambil menarik jubahnya dan berkata: ”Demi Tuhan Yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi). Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">yang kemudian Rasulullah menyetujuinya untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu untuk menyerukan panggilan shalat.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;"><b>3. Adzan Senantiasa Ada Saat Peristiwa2 Penting:</b></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Adzan Digunakan islam untuk memanggil Umat untuk Melaksanakan shalat. Selain itu adzan juga dikumandangkan disaat-saat Penting. Ketika lahirnya seorang Bayi, ketika Peristiwa besar. Peristiwa besar yang dimaksud adalah:</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">- Fathu Makah : Pembebasan Mekkah merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, dimana Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah. Lalu Bilal Mengumandangkan Adzan Diatas Ka’bah.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">- Perebutan kekuasaan Konstatinopel : Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman, mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur. lalu beberapa perajurit ottoman masuk kedalam Ramapsan terbesar Mereka Sofia..lalu mengumandangkan adzan disana sebagai tanda kemenagan meraka.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;"><b>4. Adzan Sudah Miliyaran kali Dikumandangkan:</b></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Sejak pertama dikumandangkan sampai saat ini mungkin sudah sekitar 1500 tahunan lebih adzan dikumandangkan. Anggaplah setahun 356 hari . berarti 1500 tahun X 356 hari= 534000 dan kalikan kembali dengan jumlah umat islam yang terus bertambah tiap tahunnya. Kita anggap umat islam saat ini sekitar 2 miliyar orang dengan persentase 2 milyar umat dengan 2 juta muadzin saja. Hasilnya = 534.000 x 2.000.000 = 1.068.000.000.000 dikalikan 5 = 5.340.000.000.000</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;"><b>5. Adzan Ternyata Tidak Pernah Berhenti Berkumandang</b></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Proses itu terus berlangsung dan bergerak ke arah barat kepulauan Indonesia. Perbedaan waktu antara timur dan barat pulau-pulau di Indonesia adalah satu jam. Oleh karena itu, satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula sumatra. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, (Dawn) adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan Adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-size: 12pt;">Sebelum Adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul. Dan tidak lama setelah waktu Maghrib mencapai Sumatera, maka waktu adzan Isya telah dimulai di Sulawesi! Bila Muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Fajar, maka muadzin di Afrika mengumandangkan adzan untuk Isya.</span></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-2946927472289711902011-07-11T06:30:00.005-07:002015-05-22T23:12:07.947-07:00Fakta dan Mitos Seputar Air Putih<span class="Apple-style-span" style="clear: right; float: right; font-size: 15px; line-height: 20px; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img height="160" src="http://static.inilah.com/data/berita/foto/1681642.jpg" width="320" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Selama ini banyak orang mengira jika air putih hanya berguna untuk melepas dahaga tanpa melihat fakta dan mitos yang berkembang. Seperti apa?</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana;"></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Stanley Goldfarb serta Dan Negoianu dari The Renal, Electrolyte and Hypertension Division dari Pennsylvania University, Philadelphia mengadakan tinjauan beberapa studi klinis yang sudah dipublikasikan dari keuntungan meminum banyak air putih setiap hari dan menemukan bahwa tidak banyak bukti yang mendukung teori ini.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Studi ilmiah ini akan dipublikasikan pada</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><em>Journal of the American Society of Nephrology </em></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">dan mungkin menyingkirkan banyaknya mitos mengenai air. Apakah orang sakit karena mereka kurang minum, atau apakah mereka kurang minum karena mereka sakit?</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Nah, berikut beberapa mitos dan fakta seputar air putih:</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><strong>Delapan gelas per hari bukan ukuran</strong></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Untuk memenuhi kebutuhan air seorang pria diperlukan 13 gelas per hari. Sedangkan untuk kaum wanita dibutuhkan sembilan gelas atau 2,2 liter per hari. Tetapi ukuran itu tidak dapat dijadikan standar untuk beberapa kasus. Jika kegiatan semakin banyak, maka jumlah air putih yang dibutuhkan juga akan meningkat.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Untuk mendeteksi apakah Anda telah cukup minum, Anda hanya perlu melihat warna air seni.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Pemimpin penelitian hidrasi dari Universitas Connecticut, Douglas Casa mengatakan, jika air seni berwarna kuning muda seperti cairan lemon, artinya Anda memiliki kandungan air yang cukup dalam tubuh. Jika berwarna keruh dan lebih gelap, berarti Anda harus segera minum untuk mencegah dehidrasi.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><strong>Banyak minum air putih badan semakin sehat</strong></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Terlalu banyak minum akan mengakibatkan hiponatremia. Hiponatremia adalah kondisi kelebihan air terakumulasi dalam tubuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dapat dikeluarkan. Akibatnya, penderita akan mengalami kebingungan, disorientasi, mual, kejang, bahkan kematian.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><strong>Minum banyak air mengurangi nafsu makan</strong></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Dr Goldfarb mengatakan, walaupun tidak ada bukti konsisten bahwa air menekan rasa lapar banyak orang minum air sebelum dan ketika makan dalam rangka mencoba menahan rasa lapar mereka.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Air tidak akan membuat Anda kenyang seperti yang disebutkan oleh orang – orang, tidak juga melepaskan hormon penahan nafsu – makan seperti yang kita ketahui.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Walaupun demikian, mereka berpendapat bahwa data mengenai nafsu-makan dan thermogenesis menarik, tapi kurang lengkap untuk mengklarifikasi peran asupan air untuk menurunkan epidemis obesitas.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Ada beberapa isu untuk diuji, tapi penelitian lebih dalam pada area ini dapat menjadi bukti pencerahan yang dapat mengubah hal-hal yang menyangkut obesitas seperti asupan kalori dan berat badan.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><strong>Minum banyak air mengeluarkan racun</strong></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Lagi-lagi tidak ada bukti klinis untuk mendukung pernyataan ini. Goldfard melaporkan bahwa bukan inilah cara kerja ginjal. Ketika Anda minum banyak air maka akan ada penambahan volume urin, tetapi belum tentu meningkatkan pengeluaran zat–zat yang merupakan bagian dari urin.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Sodium dan urea mungkin dikeluarkan tetapi tidak ada benefit klinis mengenai hal ini. Beberapa bahkan menyatakan bahwa asupan air akan menguntungkan fungsi organ. Meskipun demikian tidak ada studi yang sudah didokumentasikan mengenai keuntungan ini juga.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><strong>Minum air putih memperbaiki kulit Anda</strong></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Tidak ada data ilmiah yang membetulkan bahwa minum air benar-benar memperbaiki kandungan air dalam kulit. Walaupun ada bukti bahwa dehidrasi mempengaruhi kulit, tapi tidak ada data yang membuktikan hal ini memperbaiki kulit.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Dr Goldfarb & Dr Negoianu menemukan bukti solid bahwa orang yang hidup di iklim panas, kering, juga seperti atlit, mempunyai kebutuhan lebih banyak akan air dan orang dengan penyakit tertentu seperti batu ginjal butuh mengkonsumsi air lebih banyak.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Verdana; font-size: 15px; line-height: 20px;">Selain itu, Dr Goldfarb juga menemukan kasus wanita yang mengalami pembengkakan kelenjar otak meninggal ketika ia minum air berkesinambungan dan sangat cepat dalam waktu beberapa menit sebagai bagian dari suatu kontes.</span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-12154454517660953872011-07-06T02:36:00.001-07:002015-05-22T23:12:07.915-07:00Kisah Anak Seorang Buruh<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;">Aku bukan orang yang suka menguping percakapan orang lain. Tapi pada suatu malam, sewaktu aku melintasi halaman rumah kami, aku ternyata melakukannya. Istriku sedang berbicara kepada anak bungsu</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;">kami selagi ia duduk di lantai dapur. Jadi aku berhenti untuk mendengarkan di luar pintu belakang. Sepertinya ia mendengar beberapa anak menyombongkan pekerjaan ayah mereka. Bahwa semuanya para eksekutif hebat ...... lalu mereka bertanya pada Bob, anak kami, "Papamu memiliki karier bagus macam apa ?" mulailah mereka bertanya. Bob menggumam perlahan sambil memalingkan muka, "Ia hanya seorang buruh".</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;">Istriku yang baik menunggu sampai mereka semua pergi, lalu memanggil masuk putra kami. Katanya, "Mama ingin bicara sama kamu, Nak" seraya mencium pipinya yang berlesung pipit. "Kamu bilang, papamu hanya seorang buruh, dan apa yang kamu katakan itu betul. Tapi Mama ragu, apakah kamu tahu apa artinya yang sebenarnya, jadi Mama akan menjelaskan padamu."</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;">"Dalam seluruh industri yang membuat negeri kita hebat Dalam semua toko dan warung dan truk yang menarik muatan setiap hari.... Setiap kali kamu melihat rumah baru dibangun, ingatlah, anakku. Diperlukan seorang buruh biasa untuk menyelesaikan pekerjaan besar itu!"</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;">"Kalau semua bos meninggalkan meja mereka dan libur selama setahun. Roda industri masih bisa berjalan berputar dengan cepat. Jika orang seperti papamu berhenti bekerja, industri itu tak bisa berjalan. Perlu seorang buruh biasa untuk menyelesaikan pekerjaan besar itu!"</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-size: 15px; line-height: 20px;">Aku menelan air mata dan berdeham saat memasuki pintu. Mata putra kecilku berbinar gembira saat ia melompat dari lantai. Ia memelukku sambil berkata, "Hai, Pa, aku bangga jadi anak Papa .... Karena Papa adalah satu dari orang-orang istimewa yang menyelesaikan pekerjaan besar."</span></span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-10313527553481209502011-06-29T17:28:00.000-07:002015-05-22T23:14:48.005-07:0010 Pekerjaan Yang Butuh Kebohongan<div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Bohong itu dosa? Hmmm… tak dipungkiri terkadang kita perlu kebohongan di dalam hidup kita, terutama dalam pekerjaan. Simak saja ulasannya.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><img height="242" id="imgb" src="http://i251.photobucket.com/albums/gg298/effendibp/salesman.gif" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px;" width="201" /></span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dalam bekerja, tak hanya dibutuhkan skill menjual, bargaining, mendesain, atau berbicara saja. Berbohong, adalah salah satu skill yang ternyata juga harus dimiliki oleh beberapa pekerjaan berikut ini:</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">1. Pramuniaga Baju</span></b></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Wah Anda pasti cocok sekali mengenakan warna ini, terlihat pas lho di kulit. Silahkan dicoba saja, saya akan membantu Anda mencarikan ukuran yang pas untuk Anda.” Demikianlah yang sering dikatakan oleh sang pramuniaga di sebuah butik yang Anda kunjungi.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Saat Anda sedang iseng melihat-lihat koleksi yang mereka miliki, dan terpaku pada sebuah baju, langsung si pramuniaga akan menghampiri dan menyapa Anda dengan ramah. Dengan cekatan mereka pun mengambilkan beberapa ukuran untuk Anda, sehingga Anda tak kuasa untuk menolaknya. Alhasil, Anda yang tadinya hanya berniat cuci mata, keluar dari butik sambil menenteng sebuah tas belanjaan. Tak hanya pandai menjual, si pramuniaga juga pandai berbohong. Anda sebenarnya lebih cocok mengenakan boot cut ketimbang slim leg, tetapi dia berhasil juga membujuk Anda.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span id="more-1538"></span><b>Skill kebohongan:</b> 3</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Apa yang dilakukan oleh sang pramuniaga tak termasuk kejahatan, karena pada dasarnya ia hanya berusaha mempengaruhi Anda untuk membeli barang yang ia tawarkan. Tergoda atau tidak itu adalah sepenuhnya di bawah kendali Anda. Namun 80% dari wanita yang keluar masuk butik, berhasil mereka rayu dan pulang dengan membawa barang belanjaan.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">2. Pramuniaga Kosmetik</span></b></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Anda tahu kenapa pramuniaga kosmetik adalah mereka yang berparas cantik? Tujuannya hanya satu, untuk menarik para pelanggan membeli produk mereka. Sekalipun sama-sama wanita, namun sebagai wanita kita juga mengagumi kecantikan wanita lain lho. Tak heran jika tiba-tiba Anda mampir ke gerai kosmetik dan berbincang dengan pramuniaga yang sudah mengeluarkan semua senjata testernya.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Warna ini akan memberikan kesan langsing untuk pipi Anda. Bisa dipadukan dengan lipstik nude pink agar terlihat lebih remaja dan alami. mari saya tunjukkan bagaimana aplikasinya di wajah Anda.”</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Skill kebohongan:</b> 2</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sekalipun pramuniaga ini cantik, namun skill kebohongannya masih kalah ketimbang pramuniaga baju yang lebih mudah meyakinkan customer dengan triknya. Pun demikian, tak sedikit lho customer yang berhasil dirayu dan sedikit dikelabui dengan kepiawaiannya memadu padankan warna. Apalagi wanita selalu ingin tampil cantik dan menghilangkan pipi chubby mereka.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">3. Dokter</span></b></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Masih ingat tidak saat Anda kecil dulu. Ketika harus disuntik vaksin cacar, sang dokter akan mengatakan, “Nggak sakit kok, dik, rasanya seperti digigit semut.” Apakah benar demikian? Tentu tidak, disuntik dengan digigit semut adalah dua hal yang jauh berbeda. Saat disuntik, maka ada bahan kimia/obat yang diinjeksikan ke dalam tubuh. Sementara semut, menggigit sebagai perlawanan mereka.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Memang kebohongan yang dilakukan oleh dokter tersebut demi kebaikan. Tetapi saat Anda sudah dewasa tentu Anda juga sebal kan, kenapa harus bilang rasanya seperti digigit semut? Tak adakah cerita kreatif lainnya?</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Skill kebohongan:</b> 5</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dokter pada akhirnya selalu bisa membujuk kita. Mengatakan disuntik seperti digigit semut? Hmm… memang sangat konyol sekali. Tetapi walaupun kita menangis, toh akhirnya kita juga mau disuntik olehnya kan?</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
<b>4. Guru</b></span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Seorang guru memang bertugas memberikan pelajaran kepada kita. Tetapi guru juga sekaligus menjadi sosok yang sering membohongi kita lho. “Kejadian ini sebenarnya terjadi saat saya masih duduk di taman kanak-kanak, tetapi saya masih ingat walau hanya beberapa penggal.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Saya tak pernah jauh dari ibu, dan berharap ia bisa menemani saya ke manapun, termasuk saat saya harus mulai bersekolah. Saat itu saya menangis saat ibu tak diijinkan masuk, saya pun mogok selama beberapa hari. Setelah berhasil dibujuk ibu, saya mau kembali ke sekolah. Dan hari itu ibu saya juga tak diijinkan masuk. Namun kali ini ibu guru tak mengatakan bahwa ibu sudah pulang, melainkan sedang belajar di ruang sebelah. Jika saya pandai, saya akan segera naik ke kelas sebelah bersama ibu. And it works! saya tak lagi menangis” Aurora – 27 tahun.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Skill kebohongan:</b> 5</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Guru memang paling tahu bagaimana cara menangani anak-anak yang menangis karena tak ingin jauh dari ibunya. Dan dengan berbagai cara berusaha mengalihkan perhatian kita dan membuat kita lupa bahwa sebelumnya kita sedang mencari ibu. Namun, kebohongan ini memang baik untuk kita. Setidaknya melatih kemandirian dan keberanian kita saat mengawali usia sekolah.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">5. Fotografer</span></b></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Woman menyebut kebohongan yang dilakukan oleh fotografer sebagai manipulasi. Ya, mereka memang sangat pandai membohongi mata dengan kepiawaian mereka memainkan kameranya. Membuat Anda tampak langsing atau lebih putih dalam sekejap. Walaupun hasilnya hanya pada cetakan hasil jepretan saja, namun banyak yang menyerahkan foto-foto pre wedding mereka kepada tangan para maestro fotografer di bidang pernikahan. Namanya menikah, tentu ingin kan terlihat cantik sepanjang masa?</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Skill kebohongan:</b> 5</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Manipulasi sang fotografer kebanyakan selalu berhasil sempurna. Apalagi didukung oleh customer yang memang sengaja ingin dibohongi dengan teknik pengambilan foto dan sedikit editing.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">6. Sopir taksi</span></b></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Saat Anda sudah cemas melihat argo yang semakin melompat dari detik ke detik, ternyata Anda tak juga sampai di tujuan. Penasaran sekaligus cemas Anda bertanya pada sopir yang membawa Anda saat itu, apakah perjalanan masih jauh. Dan ia pun menjawab, “sudah dekat kok, bu. Sebentar lagi kita sudah sampai,” katanya. Kenyataan yang terjadi, Anda tak kunjung sampai, dan harus harap-harap cemas uang di dompet cukup untuk membayar biaya taksi yang cukup besar itu.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Well, kebohongan yang satu ini terkadang bisa masuk dalam kategori kriminal, terutama jika mereka sengaja berputar dan mencari jalur yang lebih jauh, demi meraup keuntungan lebih dari argo mereka. Dan jika terjadi hal seperti ini, segera laporkan pada customer service perusahaan taksi tersebut.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Skill kebohongan:</b> 4</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Mereka pada umumnya hanya berkata, ‘sudah dekat’, ‘tak jauh lagi’, ‘sebentar lagi sampai kok’, namun 15 menit berjalan, Anda belum juga sampai ke tujuan. Segera hubungi rekan atau keluarga Anda dan tanyakan lokasi yang Anda tuju sebenarnya.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">7. Resepsionis Hotel</span></b></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Anda mungkin tak menyangka bahwa di off season ini hanya ada 2 kamar saja yang kosong, dan Anda sangat beruntung mendapatkan salah satunya. Anda pasti berpikir, ah sungguh lega dan beruntungnya saya. Namun jangan keburu senang, hal tersebut memang sesekali dilakukan oleh pihak hotel agar tamu merasa bahwa mereka mengunjungi hotel yang layak dan punya nama. Sekalipun mungkin tak semua kamar terisi penuh, namun mereka akan memberikan kesan bahwa tamu adalah orang yang beruntung bisa tinggal dan mendapatkan kamar yang istimewa. Inilah cara yang digunakan agar tamu jadi betah dan menjadi pelanggan tetap.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Skill kebohongan:</b> 3</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Skill kebohongan para resepsionis hotel memang patut diacungi jempol. Namun terkadang seseorang memilih area hotel bukan hanya karena pelayanannya saja, tetapi juga karena dekat dengan lokasi yang dituju. Tak lebih dari 40% orang yang setia pada hotel favoritnya, walaupun jauh dari lokasi yang akan ia kunjungi.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">8. Aktor/Aktris</span></b></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ya, skill kebohongan mereka bisa dikatakan paling sempurna, karena mereka memang dituntut untuk bisa memerankan aneka macam karakteristik manusia. Terkadang berperan protagonis atau antagonis. Dan hal tersebut bisa dikatakan sebagai kebohongan pada penonton, yang sekaligus ditunggu, menghibur dan bahkan menjadi ajang penghargaan. Semakin hebat kebohongan yang dilakukan, semakin meyakinkan akting seorang artis, dan semakin laku pula film yang diperaninya.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Skill kebohongan:</b> 5</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Well, tak perlu diragukan skill mereka dalam membohongi orang lain (berakting). Dan kebohongan yang ini patut diacungi jempol (dalam arti positif) terutama jika seseorang bisa memerankan karakter yang sangat sulit dan rumit.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">9. Sekretaris</span></b></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Selamat siang. Mohon maaf, pak, saat ini atasan kami sedang meeting. Apakah bapak akan meninggalkan pesan?” ungkap seorang sekretaris saat menerima telepon dari seorang klien. Dan apakah si bos selalu sibuk meeting? Tidak! Terkadang si bos memang sengaja memberi black list pada beberapa klien yang mereka anggap mengganggu dan tak masuk daftar kerja sama. Berbeda apabila klien yang menelepon sangat penting. Sesibuk apapun atasan Anda, ia akan meminta Anda untuk mengganggunya.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Skill kebohongan:</b> 3</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Jawaban mereka selalu meyakinkan, namun tak sepenuhnya klien langsung percaya, karena kebanyakan orang sudah tahu saat seorang atasan mengatakan dirinya sibuk, maka ia tak ingin menerima telepon.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">10. Sales Rumah</span></b></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Oh rumah ini memiliki sejarah yang bagus, Pak. Sangat nyaman dan ditinggalkan oleh si empunya rumah karena harus pindah dinas di daerah lain,” katanya sambil menunjukkan beberapa spot yang gelap dan menurut Anda kurang nyaman. Benar saja, beberapa waktu kemudian Anda berusaha mencari tahu jati diri dan sejarah rumah tersebut, ternyata usut punya usut, beberapa bulan lalu rumah tersebut disatroni oleh perampok. Dan, bukan hanya sekali ini saja. Sempat berganti beberapa orang pemilik, semuanya disatroni perampok.</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Skill kebohongan:</b> 4</span></div><div style="color: #444444; line-height: 20px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ya, mereka bisa saja menyusun sebuah cerita horor, romantis, atau komedi tentang rumah yang mereka tawarkan. Namun sejarah tak pernah berbohong, jika memang rumah tersebut menyimpan sejarah yang buruk, cepat atau lambar Anda akan mengetahuinya. Untuk itu, selalu berhati-hati dalam memutuskan membeli sebuah rumah.</span></div><div><span style="font-size: 14px;"><br />
</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-25875356827517193562011-06-11T07:43:00.000-07:002015-05-22T23:12:07.938-07:00Zhang Da, Kisah Seorang Anak Teladan dari Negeri China<div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Seorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan “Perbuatan Luar Biasa”. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; color: #222222; line-height: 20px;"><img alt="http://4.bp.blogspot.com/_IopnduLyiKQ/TJsoaHoGBhI/AAAAAAAAACg/BeuNQT4q3gY/s1600/chinese+boy.jpg" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/_IopnduLyiKQ/TJsoaHoGBhI/AAAAAAAAACg/BeuNQT4q3gY/s400/chinese+boy.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; padding-bottom: 8px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="400" /></span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Sejak ia berusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan Papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><img height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/_OXm_B_D8NN8/S_a7srAd5dI/AAAAAAAAAC8/w1Vv5Rfg2mc/s400/Zhang+da.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; padding-bottom: 8px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="300" /></span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu, ia nekat untuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah terampil dan ahli menyuntik.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya,</span><span class="Apple-style-span"></span><span class="Apple-style-span" style="color: #666666; font-style: italic; line-height: 20px;">"Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah?</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><blockquote style="border-left-color: rgb(202, 218, 231); border-left-style: solid; border-left-width: 3px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-left: 9px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666; font-style: italic; line-height: 20px;"><br />
</span></div></blockquote></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #666666; font-style: italic; line-height: 20px;">Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><blockquote style="border-left-color: rgb(202, 218, 231); border-left-style: solid; border-left-width: 3px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-left: 9px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></blockquote></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #666666; font-style: italic; line-height: 20px;">Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!"</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu."</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab,</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><blockquote style="border-left-color: rgb(202, 218, 231); border-left-style: solid; border-left-width: 3px; color: #666666; font-family: inherit; font-style: italic; line-height: 20px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-left: 9px; text-align: justify;">"Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!"</blockquote><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata karena terharu. Tidak ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya?</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><img height="266" src="http://4.bp.blogspot.com/_NhxfwhHnuog/S4nwXh1Or1I/AAAAAAAACA8/RPwbMRCBSmk/s400/anak-dari-cina.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; padding-bottom: 8px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="400" /></span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman. Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut menjadi sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah.</span><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Zhang Da boleh dibilang langka karena sangat berbeda dengan anak-anak modern. Saat ini banyak anak yang segala sesuatunya selalu dimudahkan oleh orang tuanya. Karena alasan sayang, orang tua selalu membantu anaknya, meskipun sang anak sudah mampu melakukannya.</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-25850137574283745392011-06-11T07:36:00.001-07:002015-05-22T23:12:07.934-07:00Kisah Nenek Bangun Rumah Sendiri Selama 23 Tahun<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">May Alice Savidge benar-benar nenek perkasa. Selama 23 tahun dia berjuang sendirian memindahkan bagian demi bagian rumah kunonya ke tempat lain sejauh 160 kilometer. Bahkan, rumah barunya pun dia bangun dengan tangannya sendiri.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><img height="252" src="http://tidakmenarik.files.wordpress.com/2009/05/article-0-05073d31000005dc-953_634x400.jpg?w=300&h=189" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; padding-bottom: 8px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="400" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Savidge amat mencintai rumah tuanya yang telah berdiri sejak abad ke-15 itu. Banyak sejarah yang tertinggal di dalamnya. Rumah tersebut dibelinya pada tahun 1938 dan kemudian dia renovasi. Namun, pada 1953 dewan kota ingin menghancurkan rumah itu untuk pembuatan jalan. Selama 15 tahun Savidge melawan.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Pada 1969, kala sang nenek berusia 58 tahun, buldozer mencapai pagar rumahnya. Savidge patah semangat. Tetapi dia tetap tak merelakan rumahnya diluluhlantakkan. Nenek yang batal menikah semasa mudanya karena tunangannya keburu meninggal itu mencari tempat lain untuk membangun rumahnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><img height="640" src="http://tidakmenarik.files.wordpress.com/2009/05/article-0-05073d39000005dc-89_306x423.jpg?w=306&h=423" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; padding-bottom: 8px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="462" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Ditemukanlah Wells di dekat laut Norfolk. Sejak saat itu sudah sebelas kali kendaraan pengangkut pulang pergi ke Norfolk untuk membawa bagian dari rumahnya. Hingga berusia 70 tahun dia tetap memindahkan setiap keping bagian rumahnya dengan tangannya sendiri ke wilayahnya yang baru. Dia beruntung ada orang asing yang berbaik hati mengirim uang untuknya.”Kau adalah penyemangat yang membuat Inggris hebat,” tutur orang itu dalam suratnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><img height="316" src="http://tidakmenarik.files.wordpress.com/2009/05/article-0-05073d45000005dc-546_634x502.jpg?w=300&h=237" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; padding-bottom: 8px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="400" /></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Walaupun dia telah meninggal pad atahun 1993 dalam usia 82 tahun rumahnya itu belum juga jadi. Di dalam rumahnya itu masih terdapat kotak yang berisi sabun tua Omo dan Oxydol serta botol J Collis Browne Mixture.</span></span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-52322205590609322822011-06-10T06:38:00.000-07:002015-05-22T23:12:07.998-07:00Mencari Rahasia Kebahagiaan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_lX8wecXswEY/TPpRpLz1U5I/AAAAAAAAA5w/2Rj2huA2vOI/s1600/7%2Bkastil%2Bpaling%2Bmengagumkan%2Bdi%2Bdunia%2B-%2B2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img alt="http://2.bp.blogspot.com/_lX8wecXswEY/TPpRpLz1U5I/AAAAAAAAA5w/2Rj2huA2vOI/s1600/7%2Bkastil%2Bpaling%2Bmengagumkan%2Bdi%2Bdunia%2B-%2B2.jpg" border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/_lX8wecXswEY/TPpRpLz1U5I/AAAAAAAAA5w/2Rj2huA2vOI/s320/7%2Bkastil%2Bpaling%2Bmengagumkan%2Bdi%2Bdunia%2B-%2B2.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; padding-bottom: 8px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="320" /></a></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Seorang pemilik toko menyuruh anaknya pergi mencari rahasia kebahagiaan dari orang paling bijaksana di dunia. Anak itu melintasi padang pasir selama empat puluh hari, dan akhirnya tiba di sebuah kastil yang indah, jauh tinggi di puncak gunung. Di sanalah orang bijak itu tinggal.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">"Namun ketika dia memasuki aula kastil itu, si anak muda bukannya menemukan orang bijak tersebut, melainkan melihat kesibukan besar di dalamnya: para pedangang berlalu-lalang, orang-orang bercakap-cakap di sudut-sudut, ada orkestra kecil sedang memainkan musik lembut dan ada meja yang penuh dengan piring-piring berisi makanan-makanan paling enak di belahan dunia tersebut. Si orang bijak berbicara dengan setiap orang dan anak muda itu harus menunggu selama dua jam. </span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">Setelah itu, barulah tiba gilirannya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">"Si orang bijak mendengarkan dengan seksama saat anak muda itu menjelaskan maksud kedatangnnya, namun dia mengatakan sedang tidak punya waktu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaan. dia menyarankan anak muda itu melihat-lihat sekeliling istana, dan kembali kesini dua jam lagi.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">"Sementara itu, aku punya tugas untukmu,'kata si orang bijak.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">Diberikannya pada si anak muda sendok teh berisi dua tetes minyak. 'Sambil kau berjalan-jalan bawa sendok ini, tapi jangan sampai minyaknya tumpah.'</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">"Anak muda itu pun mulai berkeliling-keliling naik turun sekian banyak tangga istana, sambil matanya tertuju pada sendok yang dibawanya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"> Setelah dua jam, dia kembali ke ruangan tempat orang bijak itu berada.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">"Nah,'kata si orang bijak,'apakah kau melihat tapestri-tapestri Persia yang tergantung di ruang makanku? Bagaimana dengan taman hasil karya ahli taman yang menghabiskan sepuluh tahun untuk menciptakannya? Apa kau juga melihat perkamen-perkamen indah di perpustakaanku?'</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">"Anak muda itu merasa malu. Dia mengakui bahwa dia tidak sempat melihat apa-apa. Dia terlalu terfokus pada usaha menjaga minyak di sendok itu supaya tidak tumpah.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">"Kalau begitu, pergilah lagi berjalan-jalan, dan nikmatilah keindahan- keindahan istanaku,'kata si orang bijak. 'Tak mungkin kau bisa mempercayai seseorang, kalau kau tidak mengenal rumahnya.'</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">"Merasa lega, anak muda itu mengambil sendoknya dan kembali menjelajahi istana tersebut, kali ini dia mengamati semua karya seni di langit-langit dan tembok-tembok. Dia menikmati taman-taman, gunung- gunung di sekelilingnya, keindahan bunga-bunga, serta cita rasa yang terpancar dari segala sesuatu di sana. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">Ketika kembali menghadap orang bijak itu, diceritaknnya dengan mendetail segala pemandangan yang telah dilihatnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">'Tapi di mana tetes-tetes minyak yang kupercayakan padamu itu?' tanya si orang bijak.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">"Si anak muda memandang sendok di tangannya, dan menyadari dua tetes minyak itu sudah tidak ada.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;">"Nah, hanya ada satu nasihat yang bisa kuberikan untukmu,'kata orang paling bijak itu. 'Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes minyak di sendokmu.</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-54158317995228848042011-06-06T05:31:00.001-07:002015-05-22T23:12:08.004-07:00Asal mula waktu pertandingan 45 menit dalam sepak bola<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; line-height: 20px;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_Ld0_EurdZ_s/TA2bauT24yI/AAAAAAAAAI4/DO7r713iEC8/s320/45+menit.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-color: transparent; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: transparent; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: transparent; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: transparent; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; padding-bottom: 1px; padding-left: 1px; padding-right: 1px; padding-top: 1px;" /></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; line-height: 20px;">Permainan sepak bola memang banyak sekali digemari oleh masyarakat kita di berbagai wilayah seluruh negeri ini, akan tetapi kemungkinan masih banyak pula yang belum mengetahui tentang asal mula waktu yang digunakan dalam satu kali babak permainan, yaitu 45 menit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Kenapa kok satu babak permainan sepak bola itu harus 45 menit?</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Kenapa tidak digenapkan saja menjadi 60 menit / 1 jam?</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Seorang pemain senior ataupun pelatih sepak bola tidak ada yang bisa memberikan penjelasan mengenai 45 menit ini. Seorang pemerhati sepak bola yang bernama Hendry kemudian memberikan penjelasan singkat mengenai hal itu.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">"Begini, dalam permainan sepak bola ada 2 klub, masing-masing memiliki pemain 11 sehingga semua pemain berjumlah 22 pemain. Dari total 22 pemain, setiap pemainnya memiliki 2 bola sehingga total menjadi 44. Dan di tengah lapangan sepak bola ada 1 bola sehingga totalnya menjadi 45. 1 bola mewakili 1 menit sehingga ketemu 45 menit...", jelas Hendry.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">"Kalau perpanjangan waktu 2 menit itu dari mana asalnya?", tanya salah satu orang yang ada di situ.</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">"Ooo...itu berasal dari jumlah bolanya si wasit tuh!!!", jawab Hendry.</div></span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-79044071219084708852011-06-05T06:28:00.000-07:002015-05-22T23:12:08.129-07:00Kumpulan Filosofi Buah!<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Jadilah jagung</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Jagung membungkus bijinya yang banyak, sedangkan jambu monyet memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Jadilah pohon pisang</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati..</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">kesetiaan</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Jadilah duren</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">luarnya penuh kulit yang tajam, tetapi dalamnya lembut dan manis.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Jadilah bengkoang</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">hidup dalam kompos sampah, tetapi umbinya isinya putih bersih.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Jadilah buah nangka</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Selain buahnya, nangka memberi getah kepada penjual atau yg memakannya</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">beri kesan pada semua</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Jadilah Buah Dada</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Selain bermanfaat buat anak, buat bapaknya juga</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">sekali rangkul dua pulau terlampui..</div></span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-21441296946444839402011-05-31T05:25:00.003-07:002015-05-22T23:12:07.923-07:00Mana Ciuman Untukku?<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;">Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy. Ayah Cindy bekerja enam hari dalam</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"> </span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;">seminggu, dan sering kali sudah lelah saat pulang dari kantor. Ibu Cindy bekerja sama</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"> </span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">kerasnya mengurus keluarga mereka memasak, mencuci dan mengerjakan banyak tugas<span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">rumah tangga lainnya. Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada<span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">satu kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.<span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah temannya, Debbie, untuk</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu Debbie mengantar dua anak itu ketempat</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">tidur dam memberikan ciuman selamat malam pada mereka berdua.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Ibu sayang padamu,” kata ibu Debbie.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Aku juga sayang Ibu,” gumam Debbie.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan ciuman</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">apappun padanya..</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">Juga tak ada yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu ..</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Kau senang di rumah Debbie?” tanya ibunya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Rumah ini sepi sekali tanpa kau,” kata ayahnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtunya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kenapa mereka tak pernah menciumnya?</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau mengatakan menyayanginya ?</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Apa mereka tidak menyayanginya?</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu Debbie.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Selamat malam,”katanya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ayahnya,yang sedang membaca koran, menoleh.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Selamat malam,” sahut ayahnya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Selamat malam, Cindy.”</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?” tanyanya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibunya tampak bingung.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Yah,” katanya terbata-bata,</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">“sebab… Ibu rasanya karena tidak ada yang pernah mencium Ibu waktu waktu Ibu masih</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">kecil. Itu saja.”</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya ia</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya. Ia</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">bersama orangtua Debbie.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">Maka ia membatalkan rencananya dan pergi. Segalanya terasa kosong dan tidak</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">menyenangkan.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang didunia ini. Cindy</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia kan membuatnya berhasil. Ketika ia masuk</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. Sang ayah langsung menutup telepon. ibunya</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">sedang duduk dengan ekspresi cemas.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Begitu Cindy masuk, ibunya berseru,” Dari mana saja kau? Kami cemas sekali!”.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di pipi,</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">sambil berkata,”Aku sayang padamu,Bu.”</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata, “Selamat malam,</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Yah. Aku sayang padamu,”</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup ibunya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Hai, Bu,”katanya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Aku sayang padamu.”</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan. Kadang-</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">tidak putus asa.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ia telah membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu malam ia</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">ibunya masuk.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Mana ciuman untukku ?” tanya ibunya, pura-pura marah.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Cindy duduk tegak.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Oh, aku lupa,” sahutnya. Lalu ia mencium ibunya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Aku sayang padalmu, Bu.” Kemudian ia berbaring lagi.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Selamat malam,”katanya, lalu memejamkan mata.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tapi ibunya tidak segera keluar.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Akhirnya ibunya berkata. “Aku juga sayang padamu.”</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Setelah itu ibunya membungkuk dan mengecup pipi Cindy.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Dan jangan pernah lupa menciumku lagi,” katanya dengan nada dibuat tegas. Cindy</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">tertawa.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Baiklah,”katanya.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">Dan ia memang tak pernah lupa lagi. Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">bayinya menjadi merah.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya adalah, “Mana ciuman</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">untukku?”</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang, ibunya akan berkata, “Aku sayang padamu.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kau tahu itu, bukan?”</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">“Ya,Bu,” kata Cindy.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"> </span></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #29303b; font-family: inherit;"><div style="text-align: justify;">“Sejak dulu aku sudah tahu.”</div></span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-79547297436793548412011-05-30T07:29:00.000-07:002015-05-22T23:12:08.132-07:00Setiap Langkah adalah Anugerah<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer.Di sana , ia berjumpa</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">bandara.Setelah salingmemperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;"><img alt="http://www.preventionindonesia.com/files/article/photo/58413_298x232-woman_walking_feet-298x232_woman_walking_feet.jpg" src="http://www.preventionindonesia.com/files/article/photo/58413_298x232-woman_walking_feet-298x232_woman_walking_feet.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; padding-bottom: 8px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" /></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">senyum lebar menghiasi wajahnya.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ? tanya sang professor.Melakukan apa</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">? tanya Ralph.</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu ? desak sang professor.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Oh, kata Ralph, selama perang …..</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam .</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya …….</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir,</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru,</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup,</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Nilai manusia …….</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan.</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan BERSYUKURLAH SETIAP SAAT</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">…….</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini.</div></span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri..</div></span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-23784224934797645622011-05-29T06:12:00.000-07:002015-05-22T23:12:07.927-07:00Pelajaran Satu Juta Dolar dari Sopir Taxi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://farm1.static.flickr.com/45/124834171_8166c92246.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="http://farm1.static.flickr.com/45/124834171_8166c92246.jpg" border="0" height="218" src="http://farm1.static.flickr.com/45/124834171_8166c92246.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 5px 5px; border-bottom-right-radius: 5px 5px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 5px 5px; border-top-right-radius: 5px 5px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 0px 20px; padding-bottom: 8px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="320" /></a></div><h3 class="post-title entry-title" style="color: #4a4848; line-height: 22px; margin-bottom: 8px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-shadow: rgb(211, 211, 211) 0px 1px 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit; font-size: small;"></span></h3><div class="post-header" style="color: #222222; line-height: 20px;"></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">Seorang sopir taxi telah mengajarkan pada saya bagaimana memenuhi harapan dan </span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">kepuasan pelanggan. Sebuah pelajaran berharga satu juta Dollar. Mungkin anda harus </span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">mengeluarkan ribuan Dollar untuk membayar seorang pembicara profesional dalam </span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">sebuah seminar atau pelatihan motivasi bagi karyawan perusahaan. Tapi kali ini saya </span><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;">hanya cukup mengeluarkan ongkos taxi seharga 12 Dollar saja.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">Ceritanya begini: Suatu hari saya terbang ke Dallas untuk menemui seorang klien. Waktu itu sangat sempit, karena saya harus segera kembali ke airport.Saya menyetop sebuah taxi. Begitu tiba, dengan segera sopir taxi membuka pintu mobil untuk saya, dan memastikan bahwa saya telah duduk dengan nyaman di dalamnya. Begitu ia duduk di belakang kemudi, ia menunjuk sebuah koran Wall Street Journal yang terlipat rapi di samping saya untuk dibaca. Lalu ia menawarkan beberapa kaset, dan menanyakan jenis musik apa yang saya sukai. “Wow,” saya cukup terperanjat dengan pelayanan yang diberikannya. Saya menoleh ke sekeliling. Jangan-jangan ada program “Candid Camera” yang ingin menjebak dan mengolok-olok saya. Dengan penu penasaran saya memberanikan bertanya pada sopir taxi itu, “Wah, kelihatannya anda sangat senang sekali dengan pekerjaan anda ini. Tentu anda punya cerita yang panjang mengenai pekerjaan anda ini”</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">“Anda salah,” jawabnya, “Dulu saya bekerja di Corporate America. Tetapi saya merasa lelah karena berapa pun kerasnya usaha untuk menjadi yang terbaik dalam perusahaan itu, ternyata tidak pernah memuaskan hati saya. Kemudian saya memutuskan untuk menemukan sebuah ceruk dalam kehidupan saya dimana saya bisa merasa bangga dan puas karena mampu menjadi diri saya yang terbaik.”</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">“Saya tahu,” lanjutnya, “Saya takkan pernah bisa menjadi seorang ilmuwan roket, tetapi saya suka sekali mengendarai mobil dan memberikan pelayanan pada orang lain. Saya ingin merasa bahwa saya telah melakukan pekerjaan yang terbaik setiap harinya. Lalu, saya merenungi apa yang jadi kelebihan diri saya, dan wham.. saya menjadi seorang sopir taxi.”</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px;"><div style="text-align: justify;">“Satu hal yang saya yakini, supaya saya meraih keberhasilan dalam usaha saya ini, saya hanya perlu memenuhi kebutuhan penumpang saya. Tetapi agar bisnis saya ini menjadi luar biasa, saya harus melebihi harapan penumpang saya. Tentu saja saya ingin meraih hasil yang luar biasa, ketimbang yang biasa-biasa saja.”</div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><br />
</span></div><div style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px; text-align: justify;">Waw, sebuah pelajaran nyata yang luar biasa. Menurut anda, apakah saya memberinya tip besar atas pelayanan yang diberikannya? Anda salah! Dia adalah kerugian bagi Corporate America, tetapi teman perjalanan yang baik.</div><div style="color: #222222; font-family: inherit; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">http://emersontpl07.blogspot.com/2008/11/pelajaran-satu-juta-dolar.html</span></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-77770953779702151232011-05-28T21:01:00.000-07:002015-05-22T23:12:08.123-07:00Uang 1 dolar 11 Sen Untuk Membeli Keajaiban<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_oHlhSVvAA1E/S_oSz1wwH6I/AAAAAAAAAYI/VANrkDHm8i0/s1600/operasi-ginjal.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="http://4.bp.blogspot.com/_oHlhSVvAA1E/S_oSz1wwH6I/AAAAAAAAAYI/VANrkDHm8i0/s1600/operasi-ginjal.jpg" border="0" height="238" src="http://4.bp.blogspot.com/_oHlhSVvAA1E/S_oSz1wwH6I/AAAAAAAAAYI/VANrkDHm8i0/s320/operasi-ginjal.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bias menyelamatkan jiwa Georgi… tapi mereka tidak punya biaya untuk itu. Sally mendengar ayahnya berbisik, “Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang.”<br />
<br />
Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat…tiga kali. Nilainya harus benar- benar tepat. Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian… tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal. Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil! “Apa yang kamu perlukan?” tanya apoteker tersebut dengan suara marah. “Saya sedang berbicara dengan saudara saya.” “Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya,” Sally menjawab dengan nada yang sama. “Dia sakit…dan saya ingin membeli keajaiban.”<br />
“Apa yang kamu katakan?,” tanya sang apoteker. “Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bias menyelamatkan jiwanya sekarang… jadi berapa harga keajaiban itu ?”<br />
“Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu.”<br />
“Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya.”<br />
<br />
Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, “Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?” “Saya tidak tahu,” jawab Sally. Air mata mulai menetes di pipinya. “Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya… tapi saya juga mempunyai uang.” “Berapa uang yang kamu punya ?” tanya pria itu lagi. “Satu dollar dan sebelas sen,” jawab Sally dengan bangga. “dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini.”<br />
<br />
“Wah, kebetulan sekali,” kata pria itu sambil tersenyum. “Satu dollar dan sebelas sen… harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu”. Dia Mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata : “Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu.”<br />
<br />
Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal…. Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat. Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. “Operasi itu,” bisik ibunya, “adalah seperti keajaiban.<br />
<br />
Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya”. Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut…satu dollar dan sebelas sen… ditambah dengan keyakinan.</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-33529684304445490952011-05-28T01:54:00.000-07:002015-05-22T23:12:07.954-07:00Dua pemancing yang hebat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.topnews.in/files/Fisherman.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="http://www.hariansobek.com situs berita unik dan menarik!" border="0" height="302" src="http://www.topnews.in/files/Fisherman.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Diceritakan tentang sebuah kejadian yang dialami dua orang pemancing yang sama-sama hebat, berinisial A dan B. Kedua pemancing itu selalu mendapatkan banyak ikan. Pernah kedua pemancing tersebut didatangi oleh 10 pemancing lain ketika memancing di sebuah danau. Seperti biasa, kedua pemancing itu mendapatkan cukup banyak ikan. Sedangkan 10 pemancing lainnya hanya bisa gigit jari, karena tak satupun ikan menghampiri kail mereka.<br />
<br />
Ke sepuluh pemancing amatir itu ingin sekali belajar cara memancing kepada kedua pemancing hebat tersebut. Tetapi keinginan mereka tidak direspon oleh pemancing berinisial A. Sebaliknya, pemancing berinisial A tersebut menunjukkan sikap kurang senang dan terganggu oleh kehadiran pemancing-pemancing amatir itu.<br />
<br />
Tetapi pemancing berinisial B menunjukkan sikap yang berbeda. Ia bersedia menjelaskan tehnik memancing yang baik kepada ke-10 pemancing lainnya, dengan syarat masing- masing diantara mereka harus memberikan seekor ikan kepada B sebagai bonus jika masing-masing diantara mereka mendapatkan 10 ekor ikan. Tetapi jika jumlah ikantangkapan masing-masing diantara mereka kurang dari 10, maka mereka tidak perlu memberikan apapun.<br />
<br />
Persyaratan tersebut disetujui, dan mereka dengan cepat belajar tentang tehnik memancing kepada B. Dalam waktu dua jam, masing-masing diantara pemancing itu mendapatkan sedikitnya sebakul ikan. Otomatis si B mendapatkan banyak keuntungan. Disamping mendapatkan `bonus‟ ikan dari masing-masing pemancing bimbingannya, si B juga mendapatkan 10 orang teman baru. Sementara pemancing A, yang pelit membagi<br />
ilmu, tidak mendapatkan keuntungan sebesar keuntungan yang didapatkan oleh si B.<br />
<br />
Kisah di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan jauh lebih bermanfaat bila diamalkan. “Hanya dengan cara kita mengembangkan orang lain yang membuat kita berhasil selamanya,” kata Harvey S. Fire Stone. Karena tindakan tersebut disamping menjadikan kita lebih menguasai ilmu pengetahuan, kita juga mendapatkan keuntungan dari segi finansial, pengembangan hubungan sosial, dan lain sebagainya. “Jika Anda membantu lebih banyak orang untuk mencapai impiannya, impian Anda akan tercapai,” imbuh Zig Ziglar, seorang motivator ternama di Amerika Serikat.<br />
<br />
Bentuk pemberian tak harus berupa uang, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya, melainkan juga dalam bentuk kasih sayang, perhatian, loyalitas, motivasi, bimbingan dan lain sebagainya semampu yang dapat kita berikan. “Make yourself necessary to somebody. Jadikan dirimu berarti bagi orang lain,” kata Ralph Waldo Emerson. Kebiasaan memberi seperti itu selain memudahkan kita memperluas jalinan hubungan sosial, tetapi juga membangun optimisme karena merasa kehidupan kita lebih berarti.<br />
<a href="http://emersontpl07.blogspot.com/2008/11/dua-pemancing-yang-hebat.html"><br />
</a></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-60524801259880461912011-05-26T10:43:00.001-07:002015-05-22T23:12:08.088-07:00Kisah Seorang Pencuri<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Suatu ketika, tinggallah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu, terdiri dari orangtua, dan kedua anak laki lakinya. Kekayaan mereka sangatlah berlimpah. Lumbung mereka, penuh dengan tumpukan padi dan gandum. Ladang mereka luas, lengkap dengan ratusan hewan ternak.<br />
<br />
<img alt="http://www.istockphoto.com/file_thumbview_approve/13120759/2/istockphoto_13120759-thief-caught.jpg" src="http://www.istockphoto.com/file_thumbview_approve/13120759/2/istockphoto_13120759-thief-caught.jpg" /><br />
<br />
Namun, pada suatu malam, ada pencuri yang datang ke lumbung mereka. Sebagian besar padi yang baru di tuai, lenyap tak berbekas. Tak ada yang tahu siapa pencuri itu. Kejadian itu terus berulang, hingga beberapa malam berikutnya. Akan tetapi, tak ada yang mampu menangkap pencurinya.<br />
<br />
Sang tuan rumah tentu berang dengan hal ini. “Pencuri terkutuk , akan kuikat dia kalau sampai kutangkap dengan tanganku sendiri.” Begitu teriak sang tuan rumah. “Aku akan menangkap sendiri, biar rasakan pembalasanku.”<br />
<br />
Kedua anaknya, mulai ikut bicara. “Ayah, biarlah kami saja yang menangkap pencuri itu. Kami sudah cukup mampu melawannya. Kami sudah cukup besar, tentu, pencuri pencuri itu akan takluk di tangan kami. “Ijinkan kami menangkapnya Ayah ”<br />
<br />
Tak disangka, sang Ayah berpendapat lain. “Jangan. Kalian masih muda dan belum berpengalaman. Kalian masih belum mampu melawan mereka. Lihat tangan kalian, masih tak cukup kuat untuk menahan pukulan. Ilmu silat kalian masih sedikit. Kalian lebih baik tinggal saja di rumah. Biar aku saja yang menangkap mereka.” Mendengar perintah itu, kedua anaknya hanya mampu terdiam.<br />
<br />
Penjagaan memang diperketat, namun, tetap saja keluarga itu kecurian. Sang Ayah masih saja belum mampu menangkap pencurinya. Malah, kini hewan ternak yang mulai di ambil. Ia sangat putus asa dengan hal ini. Dengan berat hati, di datangilah Kepala Desa untuk minta petunjuk tentang masalah yang dialaminya. Diceritakannya semua kejadian pencurian itu.<br />
<br />
Kepala Desa mendengarkan dengan cermat. Ia hanya berkata, “Mengapa tak biarkan kedua anakmu yang menjaga lumbung? Mengapa kau biarkan semua keinginan mereka tak kau penuhi? Ketahuilah, wahai orang yang sombong, sesungguhnya, engkau adalah “pencuri” harapan harapan anakmu itu. Engkau tak lebih baik dari pencuri pencuri hartamu. Sebab, engkau tak hanya mencuri harta, tapi juga mencuri impian impian, dan semua kemampuan anak anakmu. Biarkan mereka yang menjaganya, dan kau cukup sebagai pengawas.”<br />
<br />
Mendengar kata kata itu, sang Ayah mulai sadar. Pada esok malam, diijinkanlah kedua anaknya untuk ikut menjaga lumbung. Dan tak berapa malam kemudian, ditangkaplah pencuri pencuri itu, yang ternyata adalah penjaga lumbung mereka sendiri.<br />
<br />
Teman, pernahkan Anda bertanya kepada anak kecil tentang cita cita dan harapan mereka? Ya, bisa jadi kita akan mendapat beragam jawaban. Suatu ketika mereka akan menjadi pilot, dan ketika lain mereka memilih untuk menjadi dokter. Suatu saat mereka akan mengatakan ingin bisa terbang, dan saat lain berteriak ingin dapat berenang seperti ikan. Walaupun pada akhirnya kita tahu hanya ada satu jawaban kelak, namun, pantaskah jika kita melarang mereka semua untuk punya harapan dan impian?<br />
<br />
Begitulah, seperti halnya dalam cerita diatas, ada banyak pencuri pencuri impian yang berkeliaran di sekitar kita. Mereka, mencuri semua impian, dan merampas harapan harapan yang kita lambungkan. Mereka, selalu menghadang setiap langkah kita untuk mencapai tujuan tujuan hidup.<br />
<br />
Bisa jadi, pencuri pencuri itu bisa hadir dalam bentuk orangtua, teman, saudara, atau bahkan rekan kerja. Namun, yang sering terjadi adalah, kita sendirilah pencuri harapan dan impian itu. Kita sendirilah pencuri yang paling besar menghadang setiap langkah. Kita sering temukan dalam diri, perasaan takut, ragu, dan bimbang dalam melangkah.<br />
<br />
Terlalu sering kita mendengarkan suara kecil yang mengatakan, “Saya tidak bisa, saya tidak mampu.” Atau, sering kita berucap, “Sepertinya, saya tak akan mungkin mengatasinya.” “jangan, jangan lakukan ini sekarang, lakukan ini nanti saja. Terus seperti itu. Kegagalan, sering kita jadikan peniadaan dalam melangkah.<br />
<br />
Namun, teman, seringkali bisa keliru. Kegagalan, adalah sebuah cara Allah untuk menunjukkan kepada kita tentang arti kesungguhan. Kegagalan, adalah pertanda tentang sebuah usaha yang tak akan berakhir. Kegagalan, adalah sebuah pelajaran tentang bagaimana meraih semua harapan yang terlewat.<br />
<br />
Memang, tak ada kesuksesan yang diraih dalam semalam. Karena itu, yakinlah, dengan kesabaran kita akan dapat meraih semua harapan dan impian. Maka, yakinlah dengan semua impian kita. Jika kita mampu, dan nurani kita mengatakan setuju, jangan biarkan orang lain mencuri impian itu terutama oleh diri kita sendiri.<br />
<br />
Dan teman, jangan jadikan diri kita pencuri pencuri impian orang lain. Yakinlah dengan itu semua, sebab Allah selalu akan bersama kita.<br />
<a href="http://sarikata.com/2004/07/02/kisah-seorang-pencuri.html"><br />
sumber</a> <img src="http://1.bp.blogspot.com/_4HKUHirY_2U/TUlLCdh4WbI/AAAAAAAAMc8/fNWAMMf4lnU/s1600/folder.png" /></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-44911783991494084922011-05-25T06:04:00.001-07:002015-05-22T23:12:07.988-07:00Kisah Seorang Pemuda dan Bunga Mawar<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.<br />
<br />
<img alt="http://us.123rf.com/400wm/400/400/nmapxp/nmapxp1101/nmapxp110100003/8685489-a-man-watering-in-rose-garden.jpg" src="http://us.123rf.com/400wm/400/400/nmapxp/nmapxp1101/nmapxp110100003/8685489-a-man-watering-in-rose-garden.jpg" /></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. <span id="more-897"></span>Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.</span></div><div> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula<br />
duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa<br />
duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.”</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">=====</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sahabat, kisah tadi memang sudah selesai. Tapi, ada ada satu pesan moral yang bisa kita raih didalamnya. Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada ‘mawar’ yang tertanam. Allah lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Namun sayang, ada sebagian dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Merasakan hanya kelemahan yang ada pada dirinya. Merasa hanya menjadi beban bagi orang lain. Banyak dari saudara kita yang hanya melihat sisi buruk, sehingga dalam menjalani kehidupan ini dipenuhi dengan kepesimisan seolah menolak keberadaan mereka sendiri. Saudara kita itu sering kecewa dengan dirinya dan tidak mau menerimanya. Mereka berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari nya. Sehingga menolak untuk “menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah adadan tak pernah memahami potensi yang dimilikinya.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sahabat, jika kita bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa itu,<br />
kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk<br />
membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan pada mereka akan keberadaan mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Semerbak harumn mawar pada hati mereka akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita, dan kembali kita bagikan pada mereka yang merasa tersisih dan tersingkir. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa. Kebahagiaan kita adalah saat kita menemukan mereka, jiwa-jiwa yang tersisih, jiwa-jiwa yang pesimis, tersenyum bahagia, seolah menemukan udara disaat mereka akan kehabisan oksigen</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Selamat berkebun!!</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.resensi.net/bunga-mawar-di-hati-kita/2010/11/"><br />
</a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.resensi.net/bunga-mawar-di-hati-kita/2010/11/" style="font-family: inherit;">sumber</a></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-39220185389028959552011-05-24T08:18:00.001-07:002015-05-22T23:12:07.973-07:00Kisah Tukang Cukur yang Mempertanyakan Adanya Tuhan<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.<br />
</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><img alt="http://3.bp.blogspot.com/_rRWr9ttlcjo/TGQt3PuUC3I/AAAAAAAAAuk/ah0mWN8h9XA/s320/barbe1editr(2).JPG" src="http://3.bp.blogspot.com/_rRWr9ttlcjo/TGQt3PuUC3I/AAAAAAAAAuk/ah0mWN8h9XA/s320/barbe1editr%282%29.JPG" /></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, apa yang terjadi di jalanan itu menunjukkan bahwa Tuhan itu tidak ada? Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, mengapa ada orang sakit??, mengapa ada anak terlantar??"</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">"Jika Tuhan ada, pastiah tidak akan ada orang sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker, istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,” Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Tidak!” elak si konsumen.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana,” Si konsumen menambahkan.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">”Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.” Itulah point utama-nya!.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sama dengan Tuhan, Tuhan itu juga ada, tapi apa yang terjadi… orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><blockquote style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Apakah Tuhan harus memaksa untuk datang kepada-Nya baru dunia tidak ada kesusahan? Semua kembali pada diri kita masing-masing.</span></blockquote><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-79007648687620139002011-05-23T05:26:00.000-07:002015-05-22T23:12:08.126-07:00Menyatakan Maaf, Bukanlah Kelemahan Diri<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_lqbRhSFdbiM/TSCg6DVZRfI/AAAAAAAABSQ/BrEnX7oULmc/s1600/Puisi+Penyesalan+Cinta.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="http://2.bp.blogspot.com/_lqbRhSFdbiM/TSCg6DVZRfI/AAAAAAAABSQ/BrEnX7oULmc/s640/Puisi+Penyesalan+Cinta.jpeg" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_lqbRhSFdbiM/TSCg6DVZRfI/AAAAAAAABSQ/BrEnX7oULmc/s640/Puisi+Penyesalan+Cinta.jpeg" /></a><span style="font-size: small;">Kata maaf, sering kita gunakan sebagai kata pembuka untuk memperlancar suatu komunikasi. Sebagai contoh, "Maaf pak, sekarang jam berapa?"<br />
<br />
Kata maaf bisa digunakan dalam banyak arti, tetapi yang paling efektif adalah jika digunakan dalam bentuk terapi untuk memulihkan rusaknya suatu hubungan antarmanusia. Kata ini bisa diibaratkan sebagai "pelumas" hubungan antarmanusia.<br />
<br />
Sayangnya, untuk mengatakan kata maaf ini begitu sulit, ketika kita berniat menerapkannya dalam masalah-masalah serius. Seakan ego kita menyumbat tenggorokan untuk mengeluarkan kata maaf. Bahkan, kita sering terjebak dalam asumsi yang salah, yakni menyatakan maaf untuk suatu kesalahan yang kita buat, seolah mempertontonkan kelemahan diri. Padahal, sering terjadi kesalahan kita yang menyebabkan orang lain sakit hati, dilakukan tanpa pikiran yang jernih, tanpa sengaja, dan terbawa emosi. Setelah sadar kita menyesal sendiri, tapi kenapa kata maaf begitu sulit keluar dari mulut kita?<br />
<br />
Menyerukan kata maaf, sebaiknya setepat mungkin, baru bisa didapat intisarinya. Inti kata maaf adalah kerendahan hati karena kita mau mengakui, mau menyatakan diri telah melakukan kekhilafan dan memperlihatkan kebesaran jiwa, yaitu telah mampu melepas ego yang membelenggu. Dengan demikian, menyatakan maaf dimaksudkan untuk memulihkan hubungan sekarang dan masa-masa selanjutnya.<br />
<br />
Jika kita menyatakan maaf dengan royal, kita kehilangan makna yang bermanfaat yang kuat dari kata yang satu ini. Coba simak dialog Mpok Minah dalam sinetron Bajaj Bajuri di sebuah stasiun televisi swasta. Kita dibuat tertawa, mendengar si Mpok Minah selalu memulai setiap kalimat yang keluar dari mulutnya dengan kata maaf.<br />
<br />
Kata maaf, bisa keluar menjadi bentuk ejekan pada orang yang kita beri kata maaf tersebut. Bentuk ejekan itu akan terasa jika kita salah melafal dalam alunan nada yang dibuat-buat. Orang yang menerima kata maaf dari suara kita akan merasakan bahwa pernyataan maaf itu hanyalah basa-basi, dan lebih parah lagi jika dirasakan sebagai ejekan semata. Akibatnya, kata maaf bukan lagi merupakan penyataan kerendahan hati dan kebesaran jiwa yang telah mengakui kekhilafan diri.<br />
<br />
Dalam hubungan di lingkup bermasyarakat dan keluarga, pasti tidak terlepas dari masalah manipulasi emosi (perasaan). Ketika mengatakan maaf tidak dilakukan hanya sekadar ucapan, tetapi dilakukan dalam bentuk yang lebih mendalam lagi, yaitu melalui perbuatan yang merupakan perbaikan tingkah laku, berarti inti dari kata tersebut menjadi semakin bermakna.<br />
<br />
Meskipun demikian, tidak jarang kita terjebak dalam permainan manipulasi emosi antara pemberi dan penerima maaf itu. Perasaan bersalah atau tanggung jawab sebetulnya adalah sebuah bentuk yang amat halus dari manipulasi emosi. Ketika seseorang menyatakan maaf melalui perbaikan perbuatannya, maka sadar atau tidak, penggunaan rasa bersalah, rasa berkewajiban, dan ketakutan pada orang lain atau pasangan, merupakan pemenuhan kemauan diri sendiri. Dalam hal ini, meminta maaf dan memanipulasi emosi bisa menjadi sebuah lingkaran setan. Hal semacam ini biasanya terjadi dalam relasi dengan teman dan keluarga, yang terkait dengan urusan pendidikan, pekerjaan, dan hubungan antarpasangan.<br />
<br />
Masalahnya kemudian, jika kita sudah terjebak dalam permainan manipulasi emosi ini, baik sebagai pelaku atau pihak yang jadi "korban", maka hal itu bisa menjadi sebuah kebiasaan. Apalagi si pelaku (orang yang meminta maaf) sudah tahu kelemahan kita, maka hal itu akan sering terjadi. Kadang-kadang, si pelaku tidak sadar telah memanipulasi atau menekan emosi orang lain. "Ilmu" memanipulasi ini dimanfaatkan untuk mencapai keinginannya. Jika dia memakai teknik itu dan merasa sukses, serta tidak ada orang yang memprotes, teknik itu akan dipakai terus- menerus. Perbaikan tingkah laku yang menggantikan kata maaf akhirnya hanya menjadi suatu permainan manipulasi emosi dan pemuasan ego semata.<br />
<br />
Berikut beberapa petunjuk menghadapi orang yang mulai memainkan ilmu manipulasinya, terutama pada saat menghadapi pertengkaran:</span></div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Jangan membuat kesalahan dengan mengambil alih kekuasaan. Tarik </span>napas, tenangkan diri, maka kita bisa ambil energi untuk kejernihan<span style="font-size: small;"> </span>pikiran dan emosi.</li>
<li>Waspadalah terhadap sikap mera-sa benar sendiri. Jangan membuat<span style="font-size: small;"> </span>pembelaan diri, jangan membalas teriakan dengan teriakan.</li>
<li>Hindarilah petengkaran yang tak kunjung habis, berlalu secepat- nya<span style="font-size: small;"> </span>dengan damai. Jangan terlibat diskusi.</li>
<li>Jangan menyinggung kepribadiannya, maka kita bisa terhindar dari<span style="font-size: small;"> </span>sikap intimidasi masing-masing pihak</li>
<li>Selesaikan pertengkaran dengan pikiran yang tetap terkendali.<span style="font-size: small;"> </span>Jangan memperuncing keadaan dengan membongkar masalah yang sudah<span style="font-size: small;"> </span>lalu. Dengan demikian, kita bisa menyelesaikan masalah dengan tidak<span style="font-size: small;"> membuat masalah baru.</span></li>
</ul>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-82955867771404755082011-05-21T02:47:00.000-07:002015-05-22T23:12:08.138-07:00Kumpulan Kata Bijak Tentang Kegagalan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-6mgkfDc5XAc/TdUEZ0SDcXI/AAAAAAAAASs/T2AEqtHlJnM/s1600/sukses-atau-gagal.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="http://4.bp.blogspot.com/-6mgkfDc5XAc/TdUEZ0SDcXI/AAAAAAAAASs/T2AEqtHlJnM/s1600/sukses-atau-gagal.jpg" border="0" height="269" src="http://4.bp.blogspot.com/-6mgkfDc5XAc/TdUEZ0SDcXI/AAAAAAAAASs/T2AEqtHlJnM/s320/sukses-atau-gagal.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kesuksesan dan kegagalan bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa terpisahkan. Semua orang ingin sukses, namun sayangnya tidak semua orang berani membayar harganya dengan kegagalan.<br />
</span><span style="font-size: small;">Kita semua pernah gagal dalam hidup ini. Namun apa maknanya? Perbedaan utama antara orang yang benar-benar sukses dan gagal adalah sikap mereka menghadapi kegagalannya. Bagaimana sebenarnya sikap kita menghadapi kegagalan?</span></div><span style="font-size: small;"><a href="" name="more" style="font-family: inherit;"></a></span><br style="font-family: inherit;" /><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
Berikut <b>10 Kata bijak dari para tokoh tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi kegagalan</b>:</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1. "<i>Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan</i>."<br />
--<b>John F. Kennedy</b>2. "<i>Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang datang bertubi-tubi.</i>"<br />
--<b>Orison Swett Marden</b><br />
<br />
3. "<i>Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali ketika kita jatuh.</i>"<br />
--<b>Confusius</b>4. "<i>Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betpaa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.</i>"<br />
-<b>-Thomas Alva Edison</b><br />
<br />
5. "<i>Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir</i>."<br />
--<b>W.A. Nance</b><br />
<br />
6. "<i>Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat</i>." </span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">--<b>Winston Chuchill</b></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><br />
</b>7. "<i>Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan</i>."<br />
--<b>General Colin Powell</b>8. "<i>Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya</i>."<br />
--<b>John Charles Salak</b><br />
<br />
9. "<i>Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan; tidak mengatakan apa-apa. tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa</i>."<br />
<b>--Denis Waitley</b><br />
<br />
10. "<i>Kegagalan adalah satu-satunya kesempatan untk memulai lagi dengan lebih cerdik.</i>"<br />
<b>--Henry Ford</b></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Inilah </span><b style="font-family: inherit;">10 kata bijak tentang kegagalan</b><span style="font-family: inherit;"> yang diajarkan oleh para tokoh sukses dunia. Jelas sudah bahwa tidak ada orang yang gagal namun yang ada adalah orang yang berpikir dirinya gagal. Gagal bukanlah satu kesalahan, kegagalan hanyalah sebuah proses menuju kesuksesan yang lebih besar. Sukses!</span></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-63838137727139623412011-05-20T21:34:00.000-07:002015-05-22T23:12:08.097-07:00Kehidupan sang Elang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_RG9_WyRUwAE/TDsH8qysHDI/AAAAAAAACJs/8tUwvq64N88/s1600/soaring_eagle.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="http://4.bp.blogspot.com/_RG9_WyRUwAE/TDsH8qysHDI/AAAAAAAACJs/8tUwvq64N88/s1600/soaring_eagle.jpg" border="0" height="319" src="http://4.bp.blogspot.com/_RG9_WyRUwAE/TDsH8qysHDI/AAAAAAAACJs/8tUwvq64N88/s320/soaring_eagle.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.<br />
<br />
Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan - suatuproses transformasi yang panjang selama 150 hari.<br />
<br />
Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung. Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!<br />
<br />
Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.<br />
<br />
Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Karena Anda adalah elang-elang itu.<br />
<br />
<strong>Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah!</strong></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-84277116115828746342011-05-20T21:32:00.002-07:002015-05-22T23:12:08.147-07:00Tentang Kebencian dan Racun<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Seorang gadis baru menikah dengan pria idamannya dan tinggal di Wisma Mertua Indah.<br />
Dalam waktu singkat, ia mengetahui bahwa ia sangat tidak cocok tinggal dengan ibu mertuanya, dikarenakan karakter mereka sangat jauh berbeda. dan ia sangat tidak menyukai kebiasaan ibu mertuanya.<br />
<br />
<img alt="http://2.bp.blogspot.com/_h-0kAHLwkSk/TSipYd6CT-I/AAAAAAAAAb4/3f4KplmAvg8/s1600/Lima+jurus+rahasia+mengeluarkan+racun+yang+mutlak+ampuh.jpg" src="http://2.bp.blogspot.com/_h-0kAHLwkSk/TSipYd6CT-I/AAAAAAAAAb4/3f4KplmAvg8/s1600/Lima+jurus+rahasia+mengeluarkan+racun+yang+mutlak+ampuh.jpg" style="cursor: -moz-zoom-out;" /><br />
<br />
Hari berganti hari begiti pula bulan berganti bulan, ia dan ibu mertuanya tidak pernah berhenti berdebat dan bertengkar, dan yang membuat ia semakin kesal adalah adat istiadat di daerah itu yang mengharuskan ia untuk selalu menundukkan kepala untuk menghormati mertuanya dan mentaati peraturannya.<br />
<br />
Semua kemarahan dan ketidak bahagiaan di dalam rumah itu menyebabkan kesedihan yang sangat mendalam pada hati suaminya yang berjiwa sederhana.<br />
<br />
Akhirnya ia tidak tahan lagi dengan sifat buruk dan kelakuan ibu mertuanya, dan ia benar-benar telah bertekat untuk melakukan sesuatu.<br />
Ia lalu pergi menjumpai seseorang teman ayahnya dan mempunyai Toko Obat Cina.<br />
<br />
Ia menceritakan situasinya dan meminta untuk dibuatkan ramuan racun yang sangat kuat untuk diberikan kepada ibu mertuanya.<br />
Teman ayahnya tersebut berpikir keras sejenak lalu berkata "Saya mau membantu kamu menyelesaikan masalah mu, tetapi kamu harus mendengarkan dan mentaati apa yang saya sarankan?".<br />
Lalu ia berkata " baiklah saya akan mengikuti apa saja yang bapak katakan. Apa yang harus saya perbuat?"<br />
Lalu teman ayahnya tersebut masuk kedalam dan tak lama kemudian kembali dengan membawa segenggam bungkusan.<br />
Kemudian berkata "Kamu tidak bisa memakai racun yang keras dan mematikan seketika untuk menyingkirkan ibu mertuamu, karena hal itu akan membuat semua orang akan menjadi curiga, oleh karena itu saya akan memberimu ramuan beberapa jenis tanaman obat yang perlahan-lahan akan menjadi racun dalam tubuhnya".<br />
teman ayahnya melanjutkan " Setiap hari, sediakan makanan yang enak-enak dan masukkan sedikit ramuan obat ini kedalamnya. Lalu, supaya tidak ada yang curiga saat ia mati nanti, ka mu harus hati-hati sekali dan bersikap sangat bersahabat dengannya. Jangan berdebat dengannya taati semua kehendaknya dan perlakukan dia layaknya seorang ratu".<br />
<br />
Ia sangat senang. kemudian berterima kasih kepada teman ayahnya tersebut dan buru-buru pulang kerumah untuk memulai rencana membunuh ibu mertuanya.<br />
<br />
Hari demi hari, minggu demi minggu pun telah berlalu.<br />
setiap hari ia melayani mertuanya dengan makanan yang enak-enak yang sudah "dibumbuinya".<br />
Ia mengingat semua petunjuk dari teman ayahnya tentang hal mencegah kecurigaan. Maka ia mulai belajar untuk mengendalikan amarahnya dan mentaati perintah ibu mertuanya serta memperlakukan layaknya ibunya sendiri.<br />
<br />
Setelah enam bulan lewat, suasana di dalam rumah itu berubah secara drastis.<br />
Ia sudah mampu mengendalikan amarahnya sedemikian rupa sehingga ia menemukan dirinya tidak pernah marah lagi atau kesal,<br />
Ia tidak pernah berdebat lagi dengan ibu mertuanya selama enam bulan terakhir, karena ia mendapatkan ibu mertuanya kini tampak lebih ramah kepadanya.<br />
<br />
Sikap ibu mertua terhadapnya telah berubah dan mulai mencintainya seperti putrinya sendiri.<br />
Ibu mertuanya terus menceritakan kepada kawan-kawan dan sanak familinya bahwa dia adalah menantu yang paling baik yang ia peroleh.<br />
Ia dan ibu mertuanya saling memperlakukan satu sama lain layaknya seorang ibui dan anak yang sesungguhnya. Suaminya pun sangat bahagia me nyaksikan semua ini terjadi.<br />
<br />
Suatu hari ia pergi ke Toko Ramuan untuk menemui teman ayahnya dan meminta bantuannya sekali lagi.<br />
Ia berkata " Pak, tolong saya untuk mencegah supaya racun yang saya berikan kepada ibu mertua saya tidak sampai membunuhnya!!.. Ia telah berubah menjadi seorang wanita yang begitu baik, sehingga saya sangat mencintainya seperti kepada ibu saya sendiri. Saya tidak mau dia mati karena racun yang saya berikan kepadanya"<br />
Teman ayahnya tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya "Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Saya tidak pernah memberi kamu racun. Ramuan yang saya berikan kepadamu hanyalah ramuan penguat badan untuk menjaga kesehatan beliau"<br />
Ia melanjutkan "Satu-satunya racun yang ada adalah yang terdapat didalam pikiranmu sendiri, dan di dalam sikapmu terhadapnya, tetapi semua itu telah tersapu bersih dengan cinta yang kamu berikan kepadanya."<br />
<br />
<span><span style="color: #333333;">SADARKAH ANDA BAHWA SEBAGAIMANA ANDA MEMPERLAKUKAN ORANG LAIN MAKA DEMIKIANLAH PERSIS MEREKA MEMPERLAKUKAN ANDA?????</span></span></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8565990807836737929.post-61438268407172985252011-05-20T21:32:00.000-07:002015-05-22T23:12:08.092-07:00Kisah Kesuksesan Si Sulung<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Di suatu pagi yang cerah dengan udara yang sejuk di sebuah pedesaan, seorang ibu sedang bercengkerama dengan ketujuh anakya, kegembiraan dan kebahagiaan serta kebersamaan terbangun dalam keluarga itu, selang beberapa saat kemudian sang anak pertama melontarkan kalimat-kalimat bijak kepada ibunya,<br />
<br />
<img alt="http://www.trijayafmplg.net/wp-content/uploads/2010/01/petani-di-sawah1.jpg" src="http://www.trijayafmplg.net/wp-content/uploads/2010/01/petani-di-sawah1.jpg" /><br />
<br />
Ibu…, aku memang tidak terlalu pintar dibanding teman-temanku disekolah, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat BODOH untukku<br />
<br />
Ibu…, aku memang tidak terlalu cantik / tampan dibanding anak dari teman-taman ibu, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat JELEK untukku<br />
<br />
Ibu …, aku memang tidak penurut seperti anak-anak yang lain, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat NAKAL untukku<br />
<br />
Ibu…, aku memang sering khilaf melanggar aturan Agama karena ketidakberdayaanku, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat DURHAKA untukku<br />
<br />
Ibu…, sampai hari aku belum mampu membalas segala jasamu dan belum mampu membahagiakan sebagaimana keinginanmu, tapi tolong jangan sampai keluarkan kalimat GAK TAHU DIRI untukku<br />
<br />
Ibu…, kalau sampai hari ini aku masih sering lupa mendoakanmu karena kesibukanku, tolong jangan hentikan air mata do’amu untukku dan jangan pula sepatah kata laknatpun keluar dari bibirmu, Ibu itupun kemudian meneteskan air matanya, apa arti air mata ibu ini ?<br />
<br />
Alkisah Beberapa tahun kemudian…., seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah setengah baya. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. ”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh…saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore untuk menengok anak saya yang ke dua”, jawab ibu itu. ”Wouw… hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.<br />
<br />
Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu? Bagaimana dengan kakak dan adik-adik nya?” ”Oh ya tentu”, si Ibu bercerita : ”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat berkerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, dan yang ke tujuh menjadi Dosen di sebuah perguruan tinggi terkemuka di Semarang.””<br />
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ?” Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ”Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.” kata sang Ibu.<br />
Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu… mungkin ibu agak kecewa ya dengan anak ibu yang pertama, karena adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi seorang petani?”<br />
<br />
Apa jawab sang ibu..???<br />
Apakah anda ingin tahu jawabannya..???<br />
<br />
…...Dengan tersenyum ibu itu menjawab :<br />
”Ooo …tidak, tidak begitu nak….Justru saya SANGAT SANGAT BANGGA dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”… Pemuda itu terbengong….<br />
<br />
………, sejenak kita bertanya pada diri kita sendiri, bagaimana kondisi adik-adik kita hari ini ? bagaimana pula kakak-kakak kita ? lalu bagaimana pula dengan ibu dan Ayah kita…………., apa yang telah kita berikan untuk mereka, adakah setetes air mata do’a untuk keselamatan dunia dan akhiratnya? Hari ini ? kemarin ? atau esok ?<br />
<br />
………, Semua orang di dunia ini penting. Buka mata kita, pikiran kita, hati kita. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca semua peristiwa itu sampai selesai.<br />
<br />
“HAL YANG PALING PENTING DI DUNIA INI BUKAN BERTANYA TERUS SIAPA KITA ? tetapi APA KARYA YANG SUDAH KITA CIPTA DAN APA YANG TELAH KITA LAKUKAN UNTUK SAUDARA-SAUDARA KITA DAN ORANG LAIN ? ”</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0