Friendster merupakan sebuah website yang sangat populer di kalangan orang Indonesia, Malaysia, dari balita sampai nenek-nenek centil yang menganut paham Narsisme.
Friendster jelasnya merupakan sebuat komuniti gabungan orang-orang narsis yang gila foto diri sendiri, menggunakan bahasa abegong (misal : “aQuwH cHaYaNk kAmUwH,xixixi..”),menggunakan statusnya sebagai nama belakang (misal : “doDhoLh KaNgEn DiAaA”, atau “DiNa ChAyAnK DiAaA”), keranjingan mencari-cari pasangan hidup dunia maya, cari pacar, cari kenalan, cari hewan peliharaan yang hilang, menggunakan nama belakang palsu, nulis minta add di profil, dan lain lain.
Selain menemukan Wikipedia, Jimmy Wales pun menemukan Friendster. Saat Jimbo berumur 14 tahun (kok bisa sih padahal yang boleh punya kan cuma orang yang berumur 16 tahun keatas). Jimbo sedang pacaran 5 hari setelah tunangan mereka bertengkar dan menemukan Friendster, Jimmy mengatakan “Pada suatu hari saya ingin membuat Friendmedia foundation.Inc
Tahun pertama berdirinya Friendster, Jimmy Wales merasa kewalahan dan memutuskan untuk menyewa pakar di bidang teknologi informasi yang kemudian posisi tersebut didapatkan oleh Roy Suryo. Jimmy Wales mendapatkan nama pakar ini melalui sebuah tabloid khusus dewasa Lampu Merah.
Tahun kedua setelah berdirinya Friendster, Jimmy Wales sudah merasakan ketidak cocokan dengan Roy Suryo, dikarenakan pakar yang satu ini setiap hari meneliti metadata dan melakukan analisa spektrum suara. Akhirnya Jimmy Wales memecat Roy Suryo dari manajemen Friendster.
Disinyalir dari sinilah Roy Suryo tidak menyukai Friendster dan menyatakan bahwa 68% profile di Friendster adalah palsu.
Benarkah 68% palsu? atau malah 80%?
0 Response to "Tentang Friendster dan Sejarahnya"
Posting Komentar