Senin (06/06/11) pagi Jakarta heboh dengan adanya kiriman paket-paket peti mati ke sejumlah kantor media massa (What?!). Banyak yang khawatir apakah kiriman ini adalah salah satu ancaman teror terhadap pers?
Untungnya tidak. Orang yang bertanggung jawab atas semua ini adalah CEO perusahaan marketing Buzz&Co, Sumardy mengaku atas pengiriman ini. Ia mengaku pengiriman paket peti mati ini adalah untuk launching buku “Rest ini Peace Advertising”, bukan semacam teror.
Menurut dia, peti mati adalah simbol kematian dunia advertising konvensional. Apa maksudnya ya?
Berikut ini adalah keterangan Sumardy saat diwawancara di kantornya di di Mayapada Tower lantai 19, Jalan Jenderal Sudirman Kav 28, Jakarta Pusat — sebelum polisi datang memasang garis polisi (police line) dan memeriksa dia serta dua stafnya.
Ada berapa paket peti mati yang Anda kirimkan?
Ada 100. Tidak semuanya media. Media cuma 10 persen. Sisanya perusahaan yang berhubungan dengan komunikasi. Perusahaan iklan dan sejenisnya. Pemilik perusahaan dan orang marketing.
Apakah cara seperti ini pernah Anda lakukan sebelumnya?
Kali pertama. Ini inisiatif saya sendiri. Kami mau launching perusahaan. Sebenarnya launching sudah dilakukan sebelumnya, tapi belum heboh. Hari ini buat hebohnya. Kami mau membantu pemilik merek untuk membuat marketing kampanye yang menarik.
Kami bergerak di agency komunikasi pemasaran khusus membantu agar merek dibicarakan orang. Ini gebrakan pertama dan permulaan saja.
Alasannya?
Kami kirim ke agency periklanan, karena kampanye marketing mereka membosankan. Kita ingin menunjukkan ke mereka harusnya seperti ini. Dengan biaya lebih murah. Daripada pasang iklan, itu jauh lebih mahal. Berapa puluh miliar.
Mengapa peti mati?
Tujuannya positif, saya simbolkan dengan peti mati, sesuai dengan buku yang saya terbitkan.
Berapa biaya yang Anda keluarkan untuk mengirim 100 paket peti mati.
Biaya kurang lebih Rp50 juta. Harga peti mati dan ongkos kirimnya Rp500 ribu. Tujuan utama adalah edukasi para pemasar di Indonesia. Buat marketing ke konsumen harus yang menarik. Saling meniru dan menyerang. Intinya kita ingin melawan kebosanan. Anti-boring. Konsumen harus diapresiasi karena sudah bayar mahal. Harusnya iklan tidak membosankan.
Apa maksud tulisan Restinpeacesoon.com dan nomor urutan yang ada di paket Anda.
Itu website perusahaan kami, restinpeacesoon.com. Sudah dibuat, namun sengaja tidak bisa diakses biar orang penasaran. Kita kirim peti dan bunga di situ kodenya. Hanya orang yang terima kode itu yang bisa akses. Misalnya Wicaksono 666.
Anda tidak takut ditangkap polisi atas dugaan menebar teror?
Saya tidak takut. Karena niat saya baik. Petinya tidak berisi aneh-aneh. Ada kodenya. Websitenya juga bisa diakses. Tidak ada hubungannya dengan teror.
Ini masalah cara melihatnya. Kita diteror iklan. Diteror kantong warganya. Gebrakan kami tidak ada hubungannya dengan situasi politik di Indonesia
0 Response to "Paket Peti Mati Tersebar di Penjuru Jakarta!"
Posting Komentar