Memulai karier sebagai ekonom, Mark Pincus ternyata lebih terkenal sebagai pendiri Zynga. Zynga merupakan salah satu perusahaan pembuat game online yang menghimpun pengguna aktif hingga 250 juta orang per bulan. Dengan posisi itu, Zynga mengklaim diri sebagai raja permainan jaringan sosial terbesar. Lewat jaringan sosial, game buatan Zynga seperti CityVille, Farmville, Café Dunia, Zynga Poker, dan Mafia Wars kerap dimainkan oleh para Facebooker.
Mark Pincus berhasil membuat Zynga menjadi games online yang paling sering dimainkan di jejaring sosial Facebook. Beberapa games mereka yang juga familiar antara lain CityVille, Farmville, Frontierville, Café Dunia, Zynga Poker, dan Mafia Wars. Saat ini pengguna aktif mainan buatan Zynga sudah mencapai 250 juta orang per bulan. Sukses ini diraih cuma dalam waktu dua tahun.
Mark Pincus berhasil membuat Zynga menjadi games online yang paling sering dimainkan di jejaring sosial Facebook. Beberapa games mereka yang juga familiar antara lain CityVille, Farmville, Frontierville, Café Dunia, Zynga Poker, dan Mafia Wars. Saat ini pengguna aktif mainan buatan Zynga sudah mencapai 250 juta orang per bulan. Sukses ini diraih cuma dalam waktu dua tahun.
Terlahir di Chicago, Amerika Serikat pada 13 Februari 1966, Mark Pincu menghabiskan waktu 12 tahun dengan bersekolah di Francis W. Parker School. Lulus pada tahun 1984, Pincus lalu melanjutkan kuliah di Wharton School of University of Pennsylvania. Dari sana, gelar sarjana ekonomi berhasil ia sabet.
Selepas lulus dari Wharton, Pincus lantas bekerja di perusahaan modal ventura dan jasa keuangan selama hampir enam tahun. Setelah itu, selama dua tahun, ia menjadi analis keuangan di Lazard Freres & Co. Kariernya melonjak ketika dia pindah ke Hong Kong. Selama dua tahun, Pincus menjabat wakil presiden untuk Asia Capital Partners.
Tak lama di Hong Kong, pada tahun 1992, Pincus kembali ke Amerika Serikat (AS) untuk kuliah di Harvard Business School demi memperoleh gelar MBA. Sembari kuliah, ia mengisi liburan pada musim panas sebagai partner untuk Bain & Co.
Lulus dengan gelar MBA, Pincus kemudian bekerja sebagai manajer pengembangan perusahaan di Tele-Communications, yang sekarang bernama AT&T Cable.
Setelah setahun bekerja, ia bergabung dengan Columbia Capital sebagai wakil presiden. Di perusahaan ini, Pincus mulai tertarik untuk mendalami IT. Dia memimpin investasi pada media baru dan software di Washington. Setelah itu, pada tahun 1995 Pincus memulai langkah pertamanya dengan meluncurkan Freeloader. Ini adalah sebuah layanan teknologi push e-mail berbasis web. Tujuh bulan kemudian, Freeloader diakuisisi perusahaan IT dengan nilai 38 juta dollar AS.
Dua tahun kemudian, pada Agustus 1997, Pincus mendirikan Support.com. Ia duduk sebagai ketua dan chief executif officer (CEO). Support.com dibangun untuk menjadi penyedia layanan dan perangkat lunak. Masuk bursa pada Juli 2000, dua tahun kemudian, Support.com mengganti namanya menjadi SupportSoft.
Saat berusia 37 tahun atau tahun 2003, Pincus mendirikan Tribe.net. Perusahaan ini disebut sebagai cikal bakal jaringan sosial pertama di dunia. Untuk mendukung pengembangan usaha, Tribe.net bermitra dengan media-media besar, seperti The Washington Post, Knight Ridder Digital, dan Mayfield Fund.
Pincus juga bekerja sama dengan Reid Hoffman dengan membeli layanan jaringan sosial untuk profesional Linkedln yang merupakan jantung dari perusahaan Six Degrees Patent dengan nilai 700.000 dollar AS. Setelah berkembang, pada tahun 2007, Cisco Systems mengakuisisi Tribe.net untuk mengembangkan platform jaringan sosial bagi kelompok digital media.
Tak berhenti sampai di situ. Pada bulan Juli 2007 Pincus mendirikan Zynga, perusahaan pembuat games online. Nama itu diambil dari nama anjing bulldog miliknya. Tak butuh waktu lama, permainan yang dibikin Zynga terus berkembang. Apalagi pada tahun-tahun itu perkembangan jejaring sosial juga sangat tinggi.
Zynga mengklaim sebagai raja permainan jaringan sosial terbesar di internet. Forbes menilai total kekayaan bersih Pincus mencapai 850 juta dollar AS. Zynga diputar diberbagai jaringan sosial seperti Facebook, serta perangkat mobile, iPhone, Android, dan iPad.
Selain membuat games, Zynga juga menciptakan jaringan yang memungkinkan pihak ketiga menjadi bagian dari Zynga.
Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Pincus terus mengakuisisi perusahaan-perusahaan pembikin game online demi mempercepat pertumbuhan bisnis Zynga.
Di tangan Mark Pincus, pertumbuhan Zynga sangat pesat. Ia jeli melihat antusiasme pengguna jejaring sosial Facebook dengan memasukkan mainan bikinan Zynga. Lantaran itu juga, pembikin mainan online yang berkantor pusat di San Fransisco ini kebanjiran pelanggan. Tiap bulan, game online bikinan Zynga dimainkan 320 juta pengguna aktif.
Langkah Pincus mengakuisisi beberapa perusahaan pembuat mainan online, termasuk dari luar Amerika Serikat (AS) membuat sayap Zynga semakin lebar. Kini, ia memiliki 13 kantor yang tersebar di Amerika, Asia, dan Eropa.
Ia juga mempekerjakan lebih dari 1.300 orang karyawan. Dengan keberhasilan ini, Zynga kini mampu mengalahkan kompetitornya, Electronic Arts yang sudah jauh lebih lama berdiri.
Mark Pincus tak sendiri mendirikan Zynga pada Juli 2007. Ia menggandeng rekannya, Michael Luxton, Eric Schiermeyer, Justin Waldron, Andrew Trader, dan Steve Schoettler. Setahun kemudian, mereka menerima pinjaman 29 juta dollar AS dari beberapa perusahaan yang dipimpin Kleiner Perkins Caufield & Byers pada Juli 2008.
Pada saat bersamaan, mereka juga menunjuk mantan Chief Creative Officer Electronic Arts, Bing Gordon sebagai direksi.
Mereka juga mengakuisisi YoVille, perusahaan game online terbesar di jejaring sosial saat itu. Akuisisi ini membawa hasil. Setahun kemudian, perkembangan bisnis Zynga luar biasa, ditandai dengan kehadiran sekitar 60 juta pengguna aktif saban hari di game online bikinan mereka.
Perkembangan bisnis yang luar biasa ini mengharuskan Pincus menambah karyawan. Pada bulan September 2010, Zynga telah memiliki lebih dari 1.200 karyawan.
Tak puas berbisnis di Amerika Serikat, Zynga juga melebarkan sayap ke luar negeri, yakni ke Asia dan Eropa. Februari 2010, Zynga membuka kantor di Bangalore, India. Ini adalah kantor pertama Zynga di luar AS. Sebulan kemudian, Pincus menjadikan kantor di Irlandia sebagai markas kedua bagi Zynga.
Untuk meningkatkan jumlah pelanggannya, pada 18 Mei 2010, Zynga mengadakan pertemuan dengan jajaran pengurus Facebook untuk menjalin hubungan kerja sama untuk lima tahun mendatang. Dalam kerja sama itu, kedua perusahaan sepakat untuk membagi keuntungan dari pengguna game online bikinan Zynga. Secara bertahap, fitur ini akan digunakan dalam setiap game Zynga.
Agar bisnisnya terus mengembang, pada 3 Juni 2010, Zynga kembali melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi Challenge Games. Tak butuh waktu lama, Zynga juga mengakuisisi Dextrose asal Jerman dan mengganti namanya menjadi Zynga Germany. Akuisisi tersebut merupakan ekspansi pertama perusahaan itu ke Eropa.
Pada 2 Desember 2010, Zynga membeli Texas Newtoy, yakni perusahaan pengembang permainan berbasis mobile, Words With Friend dan mengganti namanya menjadi Zynga With Friend.
Di bulan yang sama, permainan CityVille milik Zynga berjaya dengan 5 juta pengguna bulanan. Hasil itu melampaui Farmville -yang juga milik Zynga-- sebagai permainan paling populer yang dimainkan para gamers di dunia maya.
Zynga juga tercatat mengakuisisi New York, pengembang permainan kode area dan mengganti namanya menjadi Zynga New York.
Tangan dan otak Pincus memang bertuah. Zynga kini memiliki total 13 studio di seluruh dunia, termasuk di Sunnyvale, Seattle, Los Gatos, Los Angeles, Boston, Baltimore, Bangalore, Beijing, dan Tokyo.
Belum juga puas, pada 5 Oktober 2010, Zynga kembali melakukan akuisisi. Kali ini, ia mengakuisisi Bonfire Studios. Namanya pun berganti menjadi Zynga Dallas. Akuisisi ini juga membuat karyawan Zynga bertambah 100 orang, menjadi 1.300 karyawan.
sumber
0 Response to "Inilah Mark Pincus, Raja Game Online"
Posting Komentar