Penelitian membuktikan bahwa perokok picu peningkatan risiko beberapa jenis kanker terbaru, di antaranya tenggorokan dan perut.
Dengan menggabungkan hasil dari 33 studi sebelumnya, para peneliti di Italia menemukan bahwa perokok saat ini lebih cepat terserang kanker, baik kanker tenggorokan atau bagian perut yang disebut kardia lambung.
Seperti dikutip dari laman Reuters Health, penelitian juga menyebutkan risiko kanker tenggorokan tetap tinggi, bahkan ketika orang telah berhenti merokok selama tiga tahun.
Di negara-negara bagian barat, kanker tenggorokan dan kanker perut relatif jarang terjadi. Tetapi sebaliknya, di negara maju terlebih Amerika Serikat dan Eropa penyakit kanker sudah menjadi endemi. Ini kemungkinan juga disebabkan karena pengaruh dari pertumbuhan tingkat obesitas.
"Tapi temuan terbaru ini menawarkan 'kuantifikasi lebih baik' dari risiko," kata peneliti senior Dr Eva Negri, dari "Mario Negri" Institut Penelitian Farmakologi di Milan seperti dikutip Reuters.
Terlebih lagi, mereka berpendapat bahwa risiko tetap lebih tinggi daripada rata-rata selama beberapa saat setelah perokok berhenti.
"Berhenti merokok sangat bermanfaat pada usia berapa pun, tetapi tampaknya bahwa untuk risiko kanker hanya menurun perlahan-lahan," kata Negri.
Sementara itu, dalam studi mereka yang dipublikasikan dalam jurnal Epidemiology, Negri dan rekan-rekannya mengumpulkan hasil dari 33 studi sebelumnya.
Dalam sebagian besar dari mereka, peneliti telah membandingkan kelompok yang relatif kecil pasien dengan baik tumor kerongkongan atau lambung kardia terhadap grup yang bebas kanker.
Dalam tiga penelitian, peneliti telah mengikuti kelompok besar orang dewasa dari waktu ke waktu, mencatat setiap kasus baru kanker kardia esofagus atau lambung.
Secara keseluruhan, tim Negri menemukan, perokok saat ini memiliki lebih dari dua kali lipat kemungkinan terkena salah satu kanker, dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.
Dan sementara risiko yang menurun setelah orang-orang berhenti merokok, masih 62% lebih tinggi pada perokok dibandingkan bukan perokok seumur hidup.
Dalam beberapa penelitian, risiko tambahan kanker kerongkongan bertahan sampai 30 tahun setelah orang telah berhenti.
Karena kedua adenokarsinoma kardia esofagus dan lambung cukup jarang di Barat, risiko mutlak untuk setiap perokok yang satu akan rendah.
Menurut American Cancer Society, warga Amerika rata-rata memiliki satu dari 200 kemungkinan terkena berbagai jenis kanker kerongkongan selama seumur hidup, dan satu di 114 risiko terkena beberapa bentuk kanker perut.
Sebagai perbandingan, kemungkinan terkena kanker paru-paru adalah sekitar satu dari 13 untuk pria, dan satu dari 16 untuk wanita termasuk kedua perokok dan nonperokok.
Perokok akan berisiko jauh lebih besar dibanding bukan perokok seumur hidup.
Jika Anda memilih sebagai perokok, waspadalah beragam penyakit akan menghantui Anda, di antaranya Kanker paru-paru, penyakit jantung, kanker esofagus dan kardia lambung.
0 Response to "Ternyata Merokok jg dapat menyebabkan Kanker Perut"
Posting Komentar