Kebaya Klasik, Ciri Perempuan Indonesia

Kebaya memang identik dengan busana nasional Indonesia. Dengan desain dan motif yang terus berkembang, pemakaian kebaya bisa disesuaikan untuk berbagai acara.

HeadlineSaat ini kebaya memang semakin digandrungi setiap wanita Indonesia. Tak hanya cocok dikenakan pada acara bersifat formal, tetapi juga di acara santai. Tren kebaya sepanjang 2011 diprediksi akan bergeser ke arah klasik dengan detail aplikasi yang sederhana.

Andre Frankie misalnya, perancang spesialis kebaya akan segera meluncurkan rancangan terbarunya yang terinspirasi dari kebaya klasik yang tak lekang dimakan waktu.

Kali ini kebaya yang akan ditampilkan Andre tidak menggunakan payet maupun bordir, sederhana dengan menggunakan bahan sifon, satin, bludru, juga brokat dengan motif dan aksen bunga.

Agar penampilan lebih harmonis, padukan warna kebaya dengan salah satu warna kainnya. Kebaya dan selendang dari bahan dan warna senada kebaya bisa memberi kesan melangsingkan.

Untuk lebih menghadirkan kesan menarik, masukan sedikit unsur modern pada kebaya berpotongan klasik. Misal memberikan aksen kerut pada pangkal lengan atau bisa juga variasikan potongan pada leher kebaya.

Pakem kebaya ala ibu Tien

Masih ingatkan Anda dengan mendiang ibu Tien Soeharto, istri mantan Presiden RI, almarhum HM Soeharto dinilai sebagai ikon pakem kebaya.

Dalam catatan sejarah fashion Indonesia, Ibu Tien Soeharto selalu menunjukan kepiawaiannya dalam berbusana. Beradaptasi bukanlah sesuatu yang sulit. Busana andalannya adalah kebaya, biasanya kebaya klasik untuk acara-acara semiformal atau nonformal.

Beliau selalu menggunakan kebaya model 'kutu baru' dengan pasangan kain wiru yang tidak dijahit dalam berbagai kesempatan acara kenegaraan di dalam maupun luar negeri.

Panitia Acara 'Pesona Untaian Melati ibu Pertiwi' Poppy Haryono Isman menjelaskan pakem kebaya ibu Tien merupakan cara berpakaian nasional yang simpel tanpa dilengkapi banyak aksesori.

"Sanggul harus sanggul Jawa. Di setiap sanggul ibu Tien selalu menggunakan melati dan tusuk konde Jawa. Untuk berkebaya selop yang digunakan hanya boleh ukuran 5-7 cm. Jarik tidak dibuat seperti sarung, jarik harus pakai wiron (lipatan). Ini adalah pakem sebenarnya memakai kebaya," ungkap Poppy.

Tak hanya itu saja, saat memakai kebaya ala ibu Tien, aksesori yang digunakan pun tidak boleh berlebihan. Malah sebaiknya menggunakan perhiasan simpel.

Seperti diketahui, dalam upaya memperkenalkan pakem berkebaya yang benar, desainer Andre Frankie memprakarsai fashion show bertema “Pesona Untaian Melati ibu Pertiwi” yang akan diselenggarakan di Sasono Langen Utomo, Taman Mini Indonesia Indah, 24 April mendatang.

Upaya mengenalkan pakem kebaya yang benar dilakukan untuk memeringati HUT Taman Mini Indonesia Indah (TMII), juga hari Kartini yang diperingati setiap 21 April.

Dalam acara tersebut nanti akan tampil 15 sosialita Tanah Air yang terdiri dari Titiek Soeharto, Nur Asia Uno, Anita Chairul Tandjung, Nurul Aris, Etty Jody, Kartini Basuki, Darniasih Sentoso Doellah, Titi Triwidodo, Miana Sudwikatmono, Joyce Hudiyonoto, Ade Krisnaraga Syarfuan, Rosati Kadarisman, Yani Soehardjo, Putri Kusuma Wardhani, dan Andang Gunawan.

Mereka akan berlenggok di atas catwalk dalam balutan kebaya ibu Tien.

0 Response to "Kebaya Klasik, Ciri Perempuan Indonesia"

Posting Komentar