Tak ada pernikahan yang tak memiliki masalah. Bagaimana kedua individu saling menyikapi tiap masalah, itulah yang menentukan kelangsungan dan keutuhan sebuah pernikahan.
Terkadang, tak semua sikap pasangan memberi efek positif dalam pernikahan. Berikut beberapa sikap dalam menyikapi masalah dalam pernikahan yang diungkap psikolog John M. Gottman dan Julie Schwartz Gottman.
1. Mengkritik Dengan Cara yang Salah
Memberi masukkan mengenai kekurangan pasangan bukanlah hal yang buruk. Namun ada cara-cara yang baik untuk melakukannya. Mengkritik dengan cara kasar seperti ‘Kamu tidak pernah membahagiakan aku!’, hanya akan membuat pasangan tersinggung. Yang paling parah, pertengkaran itu bukannya selesai, namun makin meruncing, karena Anda dan pasangan saling menyalahkan.
Gunakan cara yang lebih halus untuk menyampaikan kegundahan Anda. Lebih baik pilih cara lebih persuasif seperti, “Aku pasti senang sekali kalau kamu lebih perhatian”.
2. Penyesalan
Saat bertengkar, jangan sekali-kali mengungkapkan bahwa Anda menyesal telah mencintai atau menikah dengan pasangan, karena itu akan sangat menyakitinya. Alhasil, masalah yang ada bukannya selesai, namun malah bertambah buruk.
3. Menutup Diri
Komunikasi selalu menjadi resep utama dalam menyelesaikan konflik apapun termasuk dalam pernikahan. Saat Anda membuat dinding batasan dengan pasangan. Ketika menghadapi konflik, otomatis Anda menutup kemungkinan untuk menyelesaikan masalah.
Mungkin dari luar, terlihat tak ada pertengkaran, namun ‘perang dingin’ antara Anda dan pasangan hanya akan menumpuk masalah tanpa menyelesaikan. Untuk itu, menghindari 3 hal di atas yang dapat menyebabkan konflik dan keretakan hubungan suami istri sangatlah perlu.
Terkadang, tak semua sikap pasangan memberi efek positif dalam pernikahan. Berikut beberapa sikap dalam menyikapi masalah dalam pernikahan yang diungkap psikolog John M. Gottman dan Julie Schwartz Gottman.
1. Mengkritik Dengan Cara yang Salah
Memberi masukkan mengenai kekurangan pasangan bukanlah hal yang buruk. Namun ada cara-cara yang baik untuk melakukannya. Mengkritik dengan cara kasar seperti ‘Kamu tidak pernah membahagiakan aku!’, hanya akan membuat pasangan tersinggung. Yang paling parah, pertengkaran itu bukannya selesai, namun makin meruncing, karena Anda dan pasangan saling menyalahkan.
Gunakan cara yang lebih halus untuk menyampaikan kegundahan Anda. Lebih baik pilih cara lebih persuasif seperti, “Aku pasti senang sekali kalau kamu lebih perhatian”.
2. Penyesalan
Saat bertengkar, jangan sekali-kali mengungkapkan bahwa Anda menyesal telah mencintai atau menikah dengan pasangan, karena itu akan sangat menyakitinya. Alhasil, masalah yang ada bukannya selesai, namun malah bertambah buruk.
3. Menutup Diri
Komunikasi selalu menjadi resep utama dalam menyelesaikan konflik apapun termasuk dalam pernikahan. Saat Anda membuat dinding batasan dengan pasangan. Ketika menghadapi konflik, otomatis Anda menutup kemungkinan untuk menyelesaikan masalah.
Mungkin dari luar, terlihat tak ada pertengkaran, namun ‘perang dingin’ antara Anda dan pasangan hanya akan menumpuk masalah tanpa menyelesaikan. Untuk itu, menghindari 3 hal di atas yang dapat menyebabkan konflik dan keretakan hubungan suami istri sangatlah perlu.
0 Response to "Hal - Hal Penyebab Keretakan Rumah Tangga"
Posting Komentar