Seorang pria dari kota Zhengzhou di China tengah tampaknya telah menggunakan seekor merpati untuk mengirimkan pesan bunuh dirinya.
Li Yong, seorang pemantau kawasan yang bekerja sukarela di kota itu, menangkap merpati tersebut pada akhir pekan di kompleks perumahan di pinggiran kota, sebagaimana dilansir Telegraph, Senin (19/7/2010). "Kami membawa burung itu ke kantor dan saya menemukan beberapa jagung manis untuk makanannya," katanya kepada harian Zhengzhou Evening News.
"Ketika (burung itu) terbang turun untuk makan, saya melihat sebuah gulungan kecil yang terikat dengan benang emas di kakinya. Karena ingin tahu, teman saya dan saya membaca surat itu dan kami terkejut ketika menemukan bahwa itu adalah pesan bunuh diri. Saya melaporkan masalah itu segera." Penulis pesan itu, yang menyebut dirinya "Shiyazi" belum ditemukan. Pesan tersebut tampaknya ditujukan kepada pacarnya.
Pesannya berbunyi, "Saya benar-benar tidak melakukan apa pun untuk menyakitimu. Kita telah bersama selama lima tahun. Apakah kamu (masih) tidak tahu orang macam apa saya ini? Sayang bahwa "Little Grey" kita hanyalah seekor merpati. Akan sangat menyenangkan jika (dia) bisa berbicara. Dia akan membuktikan ketidakbersalahan saya. Namun, saya tidak punya pilihan lain. Apakah kematian satu-satunya cara untuk membuktikannya? Mencintai kamu benar-benar sulit. Ini kata-kata terakhir saya!"
Lu Qing, seorang anggota klub penggemar burung merpati lokal, mengatakan, merpati itu kemungkinan besar digunakan oleh pasangan itu untuk berkomunikasi, tetapi si burung rupanya mengambil jeda di tengah penerbangan panjang dengan mendarat di lingkungan tersebut.
Burung merpati itu, dengan kode CHN2009-16-058201, setelah ditelurisi, ternyata milik seorang yang bernama Ma di Zhengzhou, yang mengatakan bahwa ia telah kehilangan burung itu dalam sebuah perlombaan tahun lalu. Namun, ia tidak tahu siapa yang mungkin telah menulis pesan tersebut.
Li Yong, seorang pemantau kawasan yang bekerja sukarela di kota itu, menangkap merpati tersebut pada akhir pekan di kompleks perumahan di pinggiran kota, sebagaimana dilansir Telegraph, Senin (19/7/2010). "Kami membawa burung itu ke kantor dan saya menemukan beberapa jagung manis untuk makanannya," katanya kepada harian Zhengzhou Evening News.
"Ketika (burung itu) terbang turun untuk makan, saya melihat sebuah gulungan kecil yang terikat dengan benang emas di kakinya. Karena ingin tahu, teman saya dan saya membaca surat itu dan kami terkejut ketika menemukan bahwa itu adalah pesan bunuh diri. Saya melaporkan masalah itu segera." Penulis pesan itu, yang menyebut dirinya "Shiyazi" belum ditemukan. Pesan tersebut tampaknya ditujukan kepada pacarnya.
Pesannya berbunyi, "Saya benar-benar tidak melakukan apa pun untuk menyakitimu. Kita telah bersama selama lima tahun. Apakah kamu (masih) tidak tahu orang macam apa saya ini? Sayang bahwa "Little Grey" kita hanyalah seekor merpati. Akan sangat menyenangkan jika (dia) bisa berbicara. Dia akan membuktikan ketidakbersalahan saya. Namun, saya tidak punya pilihan lain. Apakah kematian satu-satunya cara untuk membuktikannya? Mencintai kamu benar-benar sulit. Ini kata-kata terakhir saya!"
Lu Qing, seorang anggota klub penggemar burung merpati lokal, mengatakan, merpati itu kemungkinan besar digunakan oleh pasangan itu untuk berkomunikasi, tetapi si burung rupanya mengambil jeda di tengah penerbangan panjang dengan mendarat di lingkungan tersebut.
Burung merpati itu, dengan kode CHN2009-16-058201, setelah ditelurisi, ternyata milik seorang yang bernama Ma di Zhengzhou, yang mengatakan bahwa ia telah kehilangan burung itu dalam sebuah perlombaan tahun lalu. Namun, ia tidak tahu siapa yang mungkin telah menulis pesan tersebut.
0 Response to "Kirim pesan bunuh diri lewat merpati"
Posting Komentar